bandungekspres.co.id– Wali Kota Bogor Bima Arya masih terus memutar otak agar rencana penerapan sistem satu arah (one way) di seputaran Kebun Raya Bogor (KRB) bisa dieksekusi sesuai target, Maret 2016 mendatang. Masalahnya, pemkot masih dipusingkan dengan relokasi pedagang kaki lima (PKL) dan akses jalan alternatif.
’’Beberapa hari terakhir saya sudah melakukan peninjauan. Beberapa titik di sekitar Pasar Bogor akan digunakan untuk relokasi PKL dari Jalan Otto Iskandardinata. Begitu juga penataan PKL di Jalan Dewi Sartika, itu sangat diperlukan,’’ ujar Bima Arya, kemarin.
Selain penataan PKL, hal krusial lain yang harus dibenahi adalah jalur alternatif jika sistem satu arah ini diterapkan. Contohnya, akses atau jalur alternatif di seputar Taman Kencana atau arah ke Lapangan Sempur. ’’Kalau sosialisasi ke publik, saya kira masih ada waktu. Yang paling penting penataan PKL dan jalur alternatif,’’ katanya.
Perihal batas waktu yang diberikan walikota kepada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) untuk melakukan koordinasi pada pertemuan dua minggu lalu, Bima mengatakan, pekan ini akan kembali memanggil DLLAJ dan dinas teknis lainnya. ’’Kalau misalnya ada kesepakatan dengan PKL, target saya bisa tuntas Maret atau April. Makanya kita bicarakan terus mengenai PKL,’’ jelasnya.
Kepala DLLAJ Kota Bogor Achsin Prasetyo mengungkapkan, walikota memang sudah memerintahkan agar dilakukan rapat koordinasi antar SKPD setiap pekan. ’’Pak Wali menginginkan rapat koordinasi dilaksanakan setiap pekan. Sudah dilaksanakan dua kali, Jumat dan Senin lalu,’’ bebernya ketika ditemui di Balai Kota Bogor, Senin (18/1).
Sosialisasi pun sudah mereka laksanakan kepada semua stakeholder di sepanjang Jalan Juanda. Namun untuk presentase sosialisasi, Achsin tak mau menjelaskan. Begitu juga kendala yang dihadapi DLLAJ terkait rencana penerapan jalur satu arah di seputaran KRB tersebut. (ral/vil)