bandungekspres.co.id– Kemampuan tim kembar siam RSUD dr Soetomo kembali diuji. Heti Tias, 29, akan melahirkan bayi kembar siam Selasa (19/1). Dua janin yang dikandung perempuan asal Ponorogo itu mengalami dempet dada hingga perut.
”Jantung, liver, dan lambung bayi tersebut menyatu,” ujar anggota tim kembar siam RSUD dr Soetomo dr Agus Sulistyono SpOG(K) kemarin. Dia menjelaskan, usia kehamilan Heti kini mencapai 32 minggu. Kendati usia kehamilan Heti tergolong prematur, tim dokter memutuskan segera mengeluarkan bayi kembar siam itu. Jika masa kehamilan dilanjutkan, risiko pada sang ibu bisa lebih besar.
Menurut Agus, tim dokter harus melakukan operasi Caesar untuk mengeluarkan bayi kembar tersebut. Nah, jika tindakan medis itu dilakukan saat usia kehamilan sembilan bulan, dikhawatirkan luka yang ditanggung Heti lebih besar. Dia khawatir terjadi banyak komplikasi pada ibu akibat operasi Caesar.
Hal itu berbeda jika dokter mengelahirkan bayi pada usia kandungan yang lebih dini. Luka yang diderita Heti bisa lebih kecil. ”Risiko pendarahan juga kecil,” ungkap Agus. ”Kalau bayinya sendiri, dikeluarkan sekarang atau nanti pun sama,” imbuhnya.
Kondisi bayi yang tiga organnya dempet membuat tim dokter khawatir. Sebab, pemisahan tiga organ vital itu sangat berisiko pada nyawa sang bayi. Meski demikian, tim dokter telah mendapat persetujuan dari suami dan keluarga besar pasien. Tim dokter juga telah mengomunikasikan dengan keluarga Heti tentang baik-buruknya menjalani operasi Caesar secepatnya. ”Karena telah mendapat persetujuan secara lisan. Mohon doanya,” ungkap dia.
Mengenai masalah legalitas, tim kembar siam RSUD dr Soetomo sudah siap. Hari ini keluarga Heti dan tim kembar siam akan melakukan penandatanganan surat persetujuan tindakan medis. Dia menjelaskan, selama masa kehamilan, Heti belum pernah berkonsultasi dengan tim dokter RSUD dr Soetomo. Dia merupakan pasien rujukan dari rumah sakit daerah di Solo.
Tiga pekan lalu Agus dihubungi tim dokter di rumah sakit tersebut untuk mengonsultasikan kondisi Heti dan janinnya. Karena mempertimbangkan kemampuan tim kembar siam RSUD dr Soetomo, Heti akhirnya dirujuk untuk melahirkan di Surabaya. Kemarin (17/1) Heti menempati ruang bersalin dua di RSUD dr Soetomo. Tim dokter terus memberikan perhatian kepada perempuan tersebut.