[tie_list type=”minus”]Bandung Dipilih Jadi Pusat Pengembangan [/tie_list]
bandungekspres.co.id– Belum semua orang Indonesia tahu apa itu bitcoin, atau uang elektronik yang dikaitkan dengan perangkat lunak untuk mendukung transaksi sebuah perusahaan ataupun pribadi. Karenanya, sebuah Komunitas yang menamakan diri Bit Kingdom mulai mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Pengagagas bitcoin di Bandung yang juga aktivis Komunitas Bit Kingdom Dicky Satrio menyebutkan, Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang dikaitkan dengan perangkat lunak sumber terbuka yang dirancang dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer tanpa penyimpanan terpusat atau administrator tunggal. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.
”Kami akan memasyarakatkan penggunaan bitcoin ini di Indonesia, dan akan dimulai dari Bandung Raya ini,” terang dia, kemarin.
Dipilihnya Bandung sebagai pusat pengembangan bitcoin di Indoensia dilakukan bukan tanpa sebab. Pasalnya, masyarakat Bandung dan sekitarnya termasuk yang familier, sehingga akan lebih mudah dalam mengembangkannya. Saat ini, pengguna bitcoin di Indonesia baru sebatas di Jakarta, Medan dan Bali. Padahal, dengan bitcoin, sebuah transkasi keuangan bisa dilakukan tanpa batas nilai, sehingga akan lebih mudah dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
”Bitcoin-bitcoin dapat disimpan di komputer pribadi dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet pihak ketiga, dan terlepas dari semua itu Bitcoin – bitcoin dapat di kirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai sebuah alamat Bitcoin. Rencananya, untuk mengembangkan bitcoin di Indonesia kami akan membuka kantor di Bandung,” paparnya.
Dalam prakteknya, bitcoin akan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat terutama yang berhubungan dengan kliennya di luar negeri. Apalagi saat ini dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean, keberadaan bitcoin akan mempermudah transaksi tanpa dibatasi jumlah dan susah dengan melakukan konversi dari satu mata uang ke mata uang yang lain. ”Dalam rencana planning sosialisasi di Bandung, respon masyarakat Bandung ternyata sangat respon, kami melakukan sharing kepada yang lain, targetnya pada tahun ini bisa meluas ke seluruh Indonesia dimulai dari Bandung, pengusaha-pengusaha besar juga sudah banyak yang menggunakan bitcoin,” katanya.