bandungekspres.co.id– Dinas Pendidikan Kota Bandung akan melakukan rotasi guru sekolah mulai tingkat SD hingga SMA. Pasalnya, sebaran guru di Kota Bandung dinilai tidak merata. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana kepada Bandung Ekspres di kantornya, belum lama ini.
Saat ini, jumlah guru di Kota Bandung sekitar 30 ribu orang, dan sekitar 11 ribunya merupakan pegawai negeri sipil (PNS)sementara sisanya merupakan guru honorer. ”Saat ini pihak kami akan melakukan pemetaan, mana saja guru di sekolah yang kekurangan jam mengajar dan mana saja guru yang kelebihan,” kata Elih.
Diakui olehnya, sekolah di Kota Bandung kekurangan guru bidang. Sehingga, di beberapa wilayah guru kelebihan jam mengajar. Secera aturan setiap guru mengajar selama 24 jam selama seminggu. Dia menjelaskan, kebanyakan guru di Kota Bandung mengajar di swasta. Apalagi di sekolah swasta banyak guru tidak linear dengan bidang studinya. Dia menegaskan, hal itu sebagai syarat guru untuk sertifikasi.
”Misalkan guru yang mengajar kimia harus sarjana pendidikan kimia atau sains kimia,” katanya. Namun nyatanya di lapangan tidak begitu. Untuk guru MIPA contohnya, rata-rata menggunakan sarjana teknik. Sehingga itu berdampak pada sertifikasi guru. Kebanyakan guru yang tidak linear masih belum bisa mengajukan sertifikasi.
Pihaknya akan bekerjasama dengan pemilik yayasan untuk mengentaskan hal tersebut. Jangan sampai ketika pemerintah memiliki jalan keluarnya tidak sinergi dengan pemilik yayasan. Dia menekankan, harus ada kerjasama satu sama lainnya. Pihaknya ingin agar yang bekerja sebagai guru berdasarkan keinginan untuk menjadi guru. ”Sekarang jadi guru, eh… nanti ke depannya bekerja sebagai wartawan. Tidak bisa begitu,” jelasnya. (nit/fik)