Petani Mulai Garap Sayuran Organik

bandungekspres.co.id– Untuk menghasilkan sayuran yang sehat dan berkualitas, sejumlah petani di Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat mengembangkan tanaman sayuran organik di kawasan Kota Baru Parahyangan. Selain menghasilkan sayuran yang bebas bahan kimia, hasil tanaman organik tersebut juga meningkatkan perekonomian mereka.

Salah seorang petani, Yanti Sadlah, 43, mengungkapkan, dirinya bersama 10 warga lainnya telah membudidayakan sayuran organik di lahan tersebut. Sayuran yang ditanam mencapai 38 jenis, di antaranya bayam, kangkung, sawi, wortel, terong, kacangpanjang. ”Dengan sistem organik jauh lebih sehat,” katanya kepada wartawan di Padalarang kemarin.

Di antara sejumlah sayuran tersebut, menurut dia, yang paling cepat dipanen yaitu kangkung. Dalam sebulan, tanaman tersebut sudah bisa dipetik dan hasilnya bisa untuk konsumsi sendiri ataupun dijual ke pasar. Yanti yang sudah bergabung dengan kelompok tani pembudi daya sayuran organik sejak 2013 itu mengungkapkan, tanaman organik terjamin kesehatannya. Sebab, tidak ada bahan kimia yang digunakan dalam proses penanaman dan pemeliharaannya. ”Dari mulai penanaman benih, pemeliharaan, hingga perlindungan dari serangan hama, semuanya tanpa bahan kimia. Jadi, terbebas dari racun,” ujarnya.

Asisten Manager Unit Sustainability Kota Baru Parahyangan Murti Herawati mengungkapkan, budidaya sayuran organik tersebut telah dilakukan sejak 2013 lalu dengan melibatkan petani yang merupakan warga sekitar. Pihaknya menyediakan lahan seluas 1,2 hektare untuk ditanami sayuran organik tersebut.

”Bahkan bukan hanya sayuran, tetapi juga buah-buahan. Selain menyediakan sarana prasarana, kami juga memberi pelatihan marketing agar petani bisa memasarkan produk sayuran organik dengan nilai jual tinggi. Dan hasilnya, 100 persen buat mereka,” tuturnya.

Untuk kebutuhan pupuk, dia menuturkan, juga disuplai oleh komunitas penghuni Kota Baru Parahyangan yang bergerak di bidang pengolahan sampah. Sampah organik diolah menjadi kompos yang bisa digunakan untuk pupuk.

Dengan menanam dan memelihara sayuran organik tersebut, lanjut dia, para petani bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hasil penjualan sayuran tersebut tak hanya digunakan untuk operasional, tetapi juga untuk kebutuhan sosial, seperti membayar iuran BPJS Kesehatan. ”Kebetulan memang kita juga memperhatikan sayuran yang organik jauh lebih sehat bagi tubuh manusia,” bebernya. (drx/fik)

Tinggalkan Balasan