Terduga Usaid ini, tutur Sulistio, merupakan salah seorang pekerja di rumah yatim tersebut. Dia juga tercatat sebagai salah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung.
”Mengenai peran dari terduga ini masih kami dalami. Pendalaman melalui bukti-bukti, kalau secara digital dan bagaimana hubungan dia ini dengan teman-temannya. Total terduga yang telah diamankan di Polrestabes sebanyak empat orang dari Jakarta dan Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Sulistio mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penggeledahan di enam tempat berbeda. Yakni di Jakarta, Ciwidey, Cimaung, Pangalengan dan dua rumah di wilayah Baleendah yaitu di Komplek Bojongmalaka Indah dan Kerenceng. ”Ini semua terkait dengan jaringan pelaku teror bom yang dicoba diledakan di mobil milik TV One pada malam pergantian tahun 2016 kemarin di depan Pendopo Kota Bandung,” ungkapnya.
Salah seorang teman semasa SMA Usaid yang tinggal dalam satu kompleks perumahan, Alfrida Limbong Allo, 19, mengakui mengenal Usaid dengan baik sebelum Usaid bergabung dengan sebuah ekstrakurikuler di SMA 1 Dayeuhkolot.
”Setelah masuk ke ekstrakurikuler sunda itu, dia jadi menarik diri dan menghindari dekat dengan perempuan bahkan teman-teman lainnya. Tapi entah karena kegiatan itu atau karena apa dia jadi berbeda,” kata Alfrida yang memiliki tanggal lahir dan tahun yang sama dengan Usaid.
Alfrida mengaku, merasa kehilangan temannya itu. Terlebih setelah Usaid kuliah di sebuah kampus swasta di Jalan Moch Toha. Padahal sebelumnya, ucap Alfrida, Usaid terkenal sebagai pemuda yang ramah dan suka bercanda. Hanya saja, sejak sebulan lalu, Alfrida bertemu dengan Usaid tetapi dia tidak terlalu banyak berbicara. ”Seperti menyembunyikan sesuatu. Soal apa-apanya, saya nggak tahu,” urainya.
Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan menambahkan, dari rumah tersebut diamankan sejumlah buku, laptop, dan flashdisk. Barang-barang tersebut bagian dari penyelidikan oleh Polrestabes Bandung.
”Sejumlah buku, flashdisk, dan CD, diamankan untuk kepentingan penyidikan,” ungkap Erwin.
Saat dilakukan penggeledahan, ucap Erwin, di rumah tersebut, ibu dan kakak terduga ada di rumah. ”Ibunya histeris, dia tidak menyangka anaknya terlibat. Dari keterangannya, pihak keluarga sudah hilang kontak sejak kemarin malam,” ucapnya.