bandungekspres.co.id– Jebolnya tanggul irigasi Cijengkol di Kampung Cirahayu-Cisalak, RT 02/09, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy dipastikan sudah mulai dikerjakan hari ini. Rencananya perbaikan itu akan dilakukan secara permanen bukan hanya perbaikan darurat saja. Camat Cipeundeuy Dany Taufiq menuturkan, kepastian perbaikan irigasi ini setelah datangnya dari Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat yang meninjau ke lokasi kemarin. ’’Dari Bina Marga sudah ada yang meninjau ke lokasi dan menjanjikan akan diperbaiki Selasa (hari ini),” kata Dany di Cipeundeuy.
Dia mengungkapkan, usia Irigasi Cijengkol sudah tua dibangun sekitar tahun 1970. Semenjak jebol akibat Sungai Cijengkol meluap sebabkan 50 hektar sawah tidak mendapat suplai air yang memadai. Tiga kampung yang paling parah terkena dampak dari jebolnya dam Irigasi Cijengkol yaitu, Kampung Cihuni, Cirahayu, dan Bereneuk.
’’Bahayanya kalau Sungai Cijengkol meluap akan dapat membanjiri areal pesawahan. Membuat tanaman padi yang berumur masih muda terancam rusak. Solusinya memang harus segera diperbaiki,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Nanggeleng Endang Suherman menambahkan, dari 50 hektare areal pertanian yang biasa mendapat suplai air dari Irigasi Cijengkol mulai terganggu. Pemenuhan air hanya tinggal mengandalkan air hujan. ’’Pasca Irigasi Cijengkol jebol, curah hujan tidak besar. Sehingga areal pesawahan mulai ada yang kekeringan, khawatirnya terlalu lama dibiarkan kondisinya bisa bertambah parah,” tukas Endang Suherman.
Irigasi Cijengkol, sebenarnya rutin dilakukan pemeliharaan secara berkala baik setahun maupun dua tahun sekali. Namun pada saat turun hujan lebat yang disertai dengan Sungai Cijengkol meluap tak mampu lagi ditahan irigasi sampai akhirnya jebol.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat Samsul Maarif mengatakan, perbaikan Irigasi Cijengkol sudah harus cepat dilakukan. Pasalnya jika sampai dua minggu ke depan tidak segera diperbaiki, tanaman padi bakal mati.