Lapindo Tarik Alat Ngebor, Warga Tepuk Tangan

bandungekspres.co.id – Tepuk tangan semakin keras begitu truk-truk mengangkut alat-alat berat keluar dari lokasi Pengeboran PT Lapindo Brantas di sumur Tanggulangin 1 Sidoarjo, kemarin siang (11/1). Tepuk tangan itu datangnya dari ratusan warga Kedungbanteng dan Banjarasri, Tanggulangin yang menolak pengeboran gas di kampung halaman mereka.

Sejak pagi, puluhan warga memang datang ke sumur Tanggulangin 1. Semakin siang, jumlahnya semakin banyak. Bahkan, mencapai ratusan. Mayoritas ibu-ibu. Mereka tidak datang dengan membawa aneka poster penolakan pengeboran. Diantara berbunyi kami hanya ingin hidup tenang, tolak pengeboran, dan kami masih trauma.

”Suara kami masih sama. Kami menolak pengeboran. Karena itu, kami sangat senang mendengar kalau pengeborannya tidak diizinkan,” kata mantan kepala desa Banjarasri, Didik Fakhrudin.

Pria 37 tahun itu menyebut, dia dan warga lain masih trauma dengan semburan lumpur Lapindo di Porong. Mereka tidak ingin kejadian tersebut terulang di kampung halamannya. Karena itu, sejak lima tahun lalu, mereka menolak rencana pengeboran Lapindo di sumur Tanggulangin 1 yang berada di Kedungbanteng. Apalagi, lokasinya berdekatan dengan perkampungan.

Lahannya hanya dipisahkan jalan dengan beberapa rumah warga Banjarasri. Selain itu, juga berada tidak jauh dari rumah warga Kedungbanteng. Saat Lapindo melakukan pengurukan lahan pada 6 Januari lalu, warga pun tidak sepakat. ”Tapi, kami takut melakukan aksi karena sebelumnya ada intimidasi,” ungkap Didik.

Intimidasi itu disebut Didik berupa ancaman kepada beberapa warga agar tidak melakukan aksi penolakan. Yang melakukan intimidasi disebut ada empat orang. ”Kami diminta untuk tidak demo. Katanya ini proyek pemerintah. Kalau menolak disebut melanggar undang-undang,” aku Saiful Arif, salah satu warga Banjarasri.

Karena itu, sebelumnya mereka tidak berani melakukan aksi. Tapi, begitu mendengar kabar kalau pemerintah mengevaluasi izin pengeborannya, warga merasa lega. Mereka bertambah lega begitu memperoleh informasi kalau Lapindo bakal menarik alat-alat berat yang sudah diturunkan di sumur Tanggulangin 1.

Sejak 6 Januari lalu memang ada tiga alat berat dan satu truk trailer di lokasi yang hendak dilakukan pengeboran. Nah, kemarin alat-alat berat tersebut ditarik. Warga pun berbondong-bondong datang untuk menyaksikan penarikan tersebut. Tepuk tangan dan sorak-sorai pun membahana begitu satu demi satu truk membawa keluar alat-alat berat dari lokasi pengeboran. ”Mudah-mudahan pengeboran ini benar-benar ditutup,” harap Didik yang diamini warga lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan