Warga Sudah Cuek, Tidak Merasa Terancam Bom Molotov

’’Masyarakat sempat terkejut, akibat ledakan keras yang bersumber dari bawah mobil APV berplat nomer B 1266 TOB warna silver tersebut. Ledakan tersebut menimbulkan asap tebal,’’ katanya kemarin.
Pudjo memaparkan, pihak kepolisian yang terdiri atas Unit Jihandak Brimob Polda Jabar dan team olah TKP Polrestabes Bandung langsung melakukan olah TKP di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
’’Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, mudah mudahan kepolisian bisa cepat memecahkan kasus ini,’’ ujarnya.
Dia mengatakan, hingga kini masih memeriksa 16 orang saksi di lokasi kejadian. Termasuk salah satunya juru parkir di kawasan tersebut.
”Pengunjung menduga suara bom tersebut merupakan ledakan petasan,” ungkapnya.
Sebelum insiden tersebut terjadi, kata dia, saksi bernama Titin warga sekitar yang saat itu sedang duduk tidak jauh dari mobil mendengar ada suara ledakan dari mobil suzuki APV tersebut. Dia mengaku kaget karena setelah ledakan keluar asap dari mobil.
”Saksi kaget dan pergi meninggalkan tempat kejadian. Nah, sebelum kejadian saksi melihat ada sepeda motor Yamaha Mio warna biru (nomor polisi tidak diketahui, Red) parkir samping trotoar dekat mobil suzuki APV tersebut,” paparnya.
”Setelah terjadi ledakan saksi tidak melihat sepeda motor tersebut terparkir di tempat semula,” sambungnya.
Dia menegaskan, pelaku diancam Pasal 6 undang-undang 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme. ”Ancaman hukuman 20 tahun atau seumur hidup,” tegasnya.
Sementara itu, M Isak, kameramen TV One yang mengetahui kejadian tersebut menjelaskan, benda tersebut meledak tepat di bawah (kolong) mobil APV warna silver sekitar pukul 01.00. Dia mengatakan, bom tersebut baru diketahui setelah dia melakukan siaran live akhir tahun. Saat itu, dia hendak masuk ke mobil untuk mengambil sepatu.
’’Begitu saya keluar meledak dari bawah mobil. Pada saat kejadian di dalam mobil hanya saya dan driver (pengemudi, Red),’’ jelas Isak.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyakini insdien tersebut tidak mengandung unsur politik. Menurut dia, insiden itu hanya ulah orang iseng yang ingin lebih kreatif dalam merayakan Tahun Baru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan