Petani Mulai Melek Asuransi

[tie_list type=”minus”]Antisipasi Gagal Panen dan Gangguan Bencana Alam[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Sebanyak 309 kelompok tani di beberapa kecamatan se-Kabupaten Bandung mulai mendaftar Asuransi Pertanian. Program ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang disebabkan bencana alam di lahan persawahan.

Kabid Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania mengatakan, saat ini sudah ada 309 kelompok tani yang mendaftar asuransi pertanian dengan total luas lahan sampai 7.174 hektare.

Jumlah pendaftar asuransi untuk masa tanam Oktober-Maret. Kebanyakan kelompok tani yang mendaftar, yakni Kutawaringin, Bojongsoang, Paseh, Ibun, Cicalengka, Cikancung, Pameungpeuk, Baleendah, Cimaung, Arjasari, Banjaran, dan beberapa kecamatan lain yang menjadi sentra padi.   ”Menyebar, khususnya dari daerah yang menjadi sentra padi,” kata kemarin (29/12).

Seluruh petani di Kabupaten Bandung, tutur Ina, dipersilakan untuk ikut serta dalam program asuransi pertanian tersebut. Meski saat ini baru pada tahap sosialisasi.

Dia merngatakan, waktu sosialisasi terkait asuransi pertanian pun tergolong sempit. Pihaknya baru menerima program asuransi pertanian itu pada November lalu.

”Kita perkenalkan dulu ke kelompok-kelompok penerima program. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau misalnya ada di luar program yang mau ikut. Dan ternyata memang ada dan mereka sebagian sudah menyadari pentingnya asuransi ini,” tuturnya.

Terkait asuransi tersebut, Ina menjelaskan, asumsi satu hektare dimiliki tiga petani, atau 0,3 luas lahan per hektare, maka total petani yang ikut serta dalam asuransi ini mencapai 21 ribu. Menurut dia, program ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang disebabkan bencana alam di lahan persawahan. ”Makanya, para petani banyak yang ikut aseransi ini,” paparnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan