bandungekspres.co.id – Agenda kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN yang terkemas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN segera bergulir dalam waktu yang sangat dekat. Saat ajang itu bergulir pada awal 2016, tingkat persaingan, tidak hanya produk, tetapi juga sumber daya manusia (SDM), semakin ketat.
Kendati demikian, para pelaku kerajinan di Jawa Barat tidak khawatir bahkan gentar seiring dengan segera bergulirnya MEA. ’’MEA bukan hal menakutkan bagi para pelaku kerajinan Jabar. Justru sebaliknya, kami bertekad menjadikannya sebagai sebuah peluang,” ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jabar Netty Heryawan dalam pembukaan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2015 di Gedung Manggala Siliwangi, belum lama ini.
Dalam menyikapi persaingan saat MEA bergulir, pihaknya telah dan terus melakukan berbagai upaya demi meningkatkan kapasitas dan kesiapan para pelaku kerajinan dan industri kreatif di Jabar. Upaya berikutnya adalah mengembangkan kualitas produk dan SDM sekaligus dan memperluas jaringan pasar kerajinan. Pasalnya, saat MEA bergulir, secara otomatis pasar pun berkembang. ’’Karenanya, salah satu upaya memperluas jaringan yaitu memperbanyak mitra dan rekanan di luar negeri,” kata dia.
Menurutnya, salah satu hal yang membuat para pelaku kerajinan Jabar tidak mengkhawatirkan MEA adalah kualitas dan desain produk. Dia berpendapat, kualitas dan desain produk kerajinan Tatar Pasundan sangat mumpuni, baik furnitur, sandang maupun kuliner.
Namun, agar dapat unggul dalam persaingan pentas AEC 2016, Netty menyatakn, perlu dukungan masyarakat Indonesia yang merupakan pasar potensial. ’’Upayanya, mengimplementasikan Gerakan Cinta Produk Lokal karena merupakan sebuah kekuatan,” tutupnya. (jt/vil)