bandungekspres.co.id– Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) terus berupaya meningkatkan keamanan, kendati telah berhasil mencegah terjadinya aksi teror. Salah satu cara paling baru adalah dengan menetapkan posisi siaga satu terorisme dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, semua jajarannya di Intelejen, baik pusat maupun daerah sudah berada dalam posisi siaga penuh. ”Ya, begitu juga yang di luar negeri barusan kita kumpulkan,” ujarnya usai menggelar pertemuan di kantor Kementerian Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), kemarin (21 /12).
Menurutnya, pihaknya belajar dari ancaman teror di Paris yang ternyata benar-benar terjadi. ”Belajar dari pengalaman itu, kita siaga penuh,” imbuh mantan Gubernur Jakarta tersebut.
Adanya rencana aksi penyerangan juga disampaikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ditempat yang sama. Selain berasal dari laporan lembaga intelejen asing, rencana tersebut didapatkan dari keterangan sembilan anggota teroris yang ditangkap di lima daerah pada Sabtu (19/12) lalu.
Masih berdasarkan keterangan saat pemeriksaan, lanjut Badrodin, kelompok teroris menjadikan pejabat kepolisan, pejabat Densus 88 dan eks Densus sebagai sasaran utama. ”Selain kelompok-kelompok tertentu yang mereka tegaskan Syiah dan objek-objek vital masyarakat. Pertama bisa aksi teror, bisa aksi kekerasan, bisa berupa serangan,” ujar Jenderal kelahiran jember itu saat disinggung soal rencana serangan.
Apakah penetapan siaga satu ini karena ancaman bisa jadi belum semuanya ditangkal? Dia menjelaskan bahwa secara eksplisit memang para pelaku tidak menyebutkan soal adanya pelaku lain. Namun, ancaman teror masih itu bisa saja terjadi. ”Ada pola kegiatan dan gerakan yang harus kita cermati,” ujarnya.
Dengan penetapan siaga satu tersebut, maka Polri akan melakukan penebalan pengamanan di sejumlah daerah. Terutama, DKI Jakarta dan sekitarnya. ”Personil kami tambah agar pengamanan lebih ketat. Aparat keamanan harus lebih waspada,” ujarnya.
Untuk itu, bersama jajaran TNI, Kapolri menegaskan sudah menyiapkan personel secara terbuka maupun tertutup di lokasi yang dinilai rawan. Sembari tetap mengawasi pergerakan kelompok-kelompok teror yang sudah berada dalam cacatan Densus.
Sementara itu, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menjelaskan, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan Densus 88, salah satunya bahan-bahan bom yang disembunyikan didalam tanah di depan sebuah musala. ”Bom ini sedang diperiksa,” ujarnya.