Kojengkang Hilang, Warga Senang

[tie_list type=”minus”]Berharap Wali Kota Cepat Beri Keputusan[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Warga Kota Tasikmalaya memberikan penilaian terhadap adanya kebijakan larangan berjualan di area jogging track Dadaha. Mereka cenderung setuju dan mendukung dihilangkannya Pasar Kojengkang.

Radar pun mencoba meminta tanggapan langsung kepada beberapa warga yang sedang melakukan aktivitas di sekitar Komplek Dadaha. Seperti yang diutarakan warga Tawang Agnes Silfia (20) mengaku setuju dengan dihilangkannya Pasar Kojengkang, sehingga bisa memberikan ruang berolahraga bagi masyarakat. ”Kalau saya setuju, karena di Kota Tasik sangat minim area olahraga. Kita butuh tempat berinteraksi olahraga secara bebas,” ujarnya saat ditemui Radar, kemarin.

Menurut dia, seharusnya Pasar Kojengkang ditutup sejak lama. Karena sangat menganggu bagi masyarakat yang ingin melaksanakan olaharaga. ”Meski seminggu sekali bukanya, tapi sangat menganggu. Namun, bagusnya jangan karena ada MTQ baru ditertibkan,” tuturnya.

Warga lainnya, Deden Fadillah, 25, warga Cibeureum mengaku lebih setuju apabila Pasar Kojengkang dipindahkan dari pada dihilangkan. ”Upaya pemkot itu baik, tapi Kojengkang itu juga diperlukan warga. Sebab barang yang dijual murah dan lengkap,” ungkapnya.

Resti Widiawati, 31, warga Indihiang menuturkan hal serupa, dirinya merasa nyaman apabila hendak berolahraga di lingkar Stadion Wiradadaha atau jogging track. ”Di sini banyak pepohonan sehingga membuat sejuk suasana, jadi sayang kalau hanya dijadikan tempat berjualan,” terangnya.

Tetapi, dirinya berharap Pasar Kojengkang tidak dihilangkan. Melainkan dipindahkan ke tempatyang lebih refresentatif serta tidak menggunakan fasilitas umum. ”Saya condong dipindahkan saja, dan berharap wali kota cepat memberikan keputusan jangan sampai ada pihak yang dirugikan,” paparnya.

Sebelumnya (17/12), Ketua Tim Koordinasi Penertiban Pasar Kojengkang H Nana Rosadi menegaskan terkait masalah direlokasi atau dibubarkannya Pasar Kojengkang tinggal menunggu keputusan dari Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman.

’’Titik temunya di Pak Wali, beliau sedang memikirkan sampai sejauh mana pemberdayaan dan penataan pasar Kojengkang setelah tanggal 31 Desember 2015,” ujarnya.

Dia mengungkapkan sebagai tim koordinasi, pihaknya sudah memberikan masukan dan pertimbangan terkait nasib pedagang Pasar Kojengkang. ”Kita sudah sampaikan hasil kajian tim kepada Pak Wali, tentang titik-titik mana saja yang memungkinkan dan bisa dipergunakan bagi lahan pedagang,” ungkapnya yang enggan menyebutkan titik yang akan dipergunakan tersebut.

Tinggalkan Balasan