bandungekspres.co.id – Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat nilai ekspor pada November 2015 mencapai US$ 2,03 miliar, turun 8,93% dibandingkan Oktober 2015 sebesar US$ 2,23 miliar.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf mengatakan, penurunan tersebut dipengaruhi oleh ekspor non migas yang turun 9,38% dari US$ 2,18 miliar pada Oktober menjadi US$ 1,97 miliar di November. Adapun ekspor migas November mencapai US$ 60,12 miliar, naik 8,86% dibandingkan Oktober sebesar US$55,23 miliar. ’’Secara kumulatif hingga November 2015 nilai ekspor Jabar turun 6%, dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dari US$ 25,05 miliar menjadi US$ 23,54 miliar,” katanya di Kantor BPS Jabar, kemarin.
Dody menjelaskan, nilai ekspor 10 golongan barang utama November 2015 tercatat US$ 1,38 miliar, turun 10,43% dibandingkan Oktober 2015. Menurutnya, hampir semua kelompok barang mengalami penurunan kecuali alas kaki. ’’Penurunan besar terjadi pada kelompok mesin sebesar 17,29% dan terendah pakaian jadi bukan rajutan 1,75%,” jelas Dody.
Dody menerangkan, selama 13 bulan terakhir nilai ekspor non migas tertinggi pada Desember 2014 dengan nilai US$ 2,28 miliar dan terendah di Juli 2015 sebesar US$ 1,83 miliar. Sementara nilai ekspor migas tertinggi terjadi pada Februari 2015 sebesar US$90,59 juta dan terendah US$ 48,50 juta pada Maret 2015. Adapun pasar terbesar ekspor nonmigas pada periode ini adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand yang masing-masing membukukan nilai US$ 374,69 juta, US$ 232,99 juta, dan US$ 127,55 juta.
’’Penurunan nilai ekspor Jabar November dipicu oleh komoditi pertanian sebesar 21,26% dan hasil industri pengolahan 9,30%. Adapun, komoditi migas dan pertambangan mengalami kenaikan,” urainya. (dn/vil)