Pembinaan Tepat Ada di Dispora

Kenapa membuka persoalan ini serta dalam kesempatan yang berbahagia di lingkungan komunitas pelajar, pemuda dan insan olah raga. Dalam pandangan Amet, di Kota Bandung ini, tidak ada yang tidak diberikan pelayanan. Tidak ada lagi keluhan pendidikan dan kesehatan. Maka, masyarakat olah raga pun akan dengan mudah mendapat layanan pendidikan dan kesehatan. ”Masyarakat olah raga yang sehat dan berwawasan tinggi, tidak mustahil meraih prestasi olah raga yang tinggi,” tegas Amet.

Dikesempatan sama, Ketua KONI Kota Bandung Aan Johana menyatakan, dalam mencetak atlet muda bermental juara, pihaknya memiliki tahapan rencana strategis dalam menuju Bandung Juara.

Berbagai kegiatan, urai Aan, seperti even sepak bola yang memperebutkan piala Wali Kota, menjaring menggali sampai dengan mempersembahkan prestasi hingga memberikan insentif khusus kepada insan olahraga berprestasi terus digalakan.

Sebuah kebanggaan bagi kami (KONI), 40 persen, atau tidak kurang dari 400 atlet PON Jawa Barat, berasal dari Kota Bandung. ”Para atlet ini, akan mengikuti 46 cabang olah raga, ” ucap Aan.

Meski tidak dipungkiri, sahut Aan, ini tantangan yang tidak ringan. Namun, berkat dukungan anggaran yang dikucurkan Pemkot Bandung, melalui persetujuan DPRD, kegitan dan pembinaan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Motifasi yang tinggi sangat kental di benak para atlet asal Bandung, utamanya dalam mewujudkan Jabar Kahiji. Hal itu, bukan tidak mungkin sumbangsih Kota Bandung, seperti pada PON Riau, terulang kembali. ”Dari 107 emas raihan tim PON Jabar, 42 emas disumbangkan para atket Kota Bandung. Untuk PON Jabar tahun depan, minimal menyamai. KONI tetap mengandalkan cabang renang, atletik, dan panahan. Tanpa mengesampingkan kualitas atlet yang tersebar di cabang olahraga lain,” pungkas Aan. (edy/Adv)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan