Bangun Pusat Budaya dan Seni

bandungekspres.co.id– Pemerintah Kota Bandung berencana membangun kawasan pusat budaya dan seni kreatif berbasis lingkungan di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, di atas tanah seluas 10 hektar, yang bakal dinamakan Lembur Adat Pasanggrahan.

Seni Reak
FAJRI ACHMAD NF / BANDUNG EKSPRES

LESTARIKAN BUDAYA: Pertunjukan seni reak pada Gebyar Seni Reak ke-3 2015 di Lapangan eks Makam Pahlawan, Minggu (13/12). Pemkot akan membangun pusat seni dan budaya di Pasanggrahan

Saat ini proses pembangunan tahap pertama adalah memasang fondasi di atas lahan seluas 5,2 hektar dengan anggaran dari APBD Kota Bandung.

Camat Ujung Berung Taufik menuturkan, tahun depan dilakukan pembangunan dengan anggaran sekitar Rp 4 miliar. ’’Pembangunan kawasan seni dan adat di Kelurahan Pasanggrahan ini sudah sangat disetujui oleh masyarakat sekitar,” kata Taufik di sela-sela acara syukuran Lembur Adat Pasanggrahan ke-7, kemarin.

Nantinya seluruh kesenian yang ada di Kota Bandung akan dipusatkan di tempat tersebut. Sehingga ke depannya dapat menjadi destinasi wisata budaya dan seni di kota kembang. ’’Yang jelas kelompok seni yang ada di Ujungberung ini akan terpusat di Lembur Adat Pesanggarahan,” tukasnya.

Berdasarkan informasi, Pemkot Bandung akan menggelontorkan dana hingga Rp 120 miliar demi membangun kampung adat Pesanggrahan. Pasalnya, selain wisata budaya dan seni, lokasi ini akan dijadikan kawasan agrowisata atau wisata pertanian.

Kegiatan tahunan itu untuk mensyukuri hasil panen masyarakat sekitar atau syukuran Lembur Adat Pasanggrahan. Berbagai kesenian tradisional seperti reog, kacapi suling, taruban, dan tari jaipong mewarnai acara syukuran tersebut.

Tak hanya itu, makna dari acara syukuran lembur adat adalah agar masyarakat berkomitmen bersama senantiasa menjaga lungkungan terutama menjaga seke, karena air adalah sumber kehidupan masyarakat. (edy/vil)

Tinggalkan Balasan