OCBC NISP Optimistis Hadapi 2016

bandungekspres.co.id– PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menatap prospek positif 2016. Setelah berhasil melewati momen berat sepanjang 2015 dengan berhasil mencatatkan kinerja cukup positif, tahun depan OCBC NISP bersiap untuk lebih ekspansif.

OCBC NISP
MELAYANI: Seorang nasabah tengah melakukan transaksi dengan
petugas teller Bank OCBC NISP di Jakarta belum lama ini.

OCBC NISP berhasil melewati 2015 dengan tetap mencatatkan pertumbuhan kredit 23 persen sampai dengan kuartal ketiga. Angka tersebut kali dua lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan kredit industri perbankan. Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, tahun depan prospek ekonomi Indonesia lebih positif. Belanja pemerintah akan meningkat dan diharapkan daya beli masyarakat kembali pulih. Atas dasar itu, dia meyakini sektor industri barang konsumsi (consumer goods) akan positif.

”Harapan kami seluruh sektor akan positif. Namun, pada kuartal keempat, consumer goods memberikan sinyal positif. Tahun depan berpotensi lebih baik lagi,” kata dia di Jakarta kemarin (9/12).

Sektor consumer goods termasuk yang akan memberikan efek positif terhadap industri perbankan. Terutama bagi OCBC NISP yang juga bertekad untuk lebih meningkatkan portofolio kredit dari industri itu. Parwati menargetkan pertumbuhan total kredit 15 persen sampai 20 persen pada 2016. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan target industri perbankan yang berkisar 12 persen sampai 14 persen.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada tantangan terhadap industri pada tahun depan. Yang masih perlu menjadi kewaspadaan, antara lain, harga komoditas yang belum tentu arah. Termasuk harga minyak dunia. ”Harga minyak dunia dan komoditas masih menjadi tantangan bisnis bank tahun depan. Tapi, semoga sektor kesehatan dan farmasi, manufaktur, tekstil masih bagus,” harapnya.

OCBC NISP menganggarkan belanja modal Rp 500 miliar tahun depan. Itu meningkat dua kali lipat daripada 2015 sebesar Rp 200 miliar. Angka tersebut mencerminkan perseroan akan semakin ekspansif. Dari total anggaran, sekitar Rp 200 miliar di antaranya akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi. Selebihnya ekspansi jaringan kantor, baik kantor cabang baru, relokasi, maupun renovasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan