bandungekspres.co.id– Masyarakat Kabupaten Bandung Barat terutama yang memiliki peternakan ayam agar lebih waspada terhadap potensi terjadinya kasus flu burung oleh virus avian influenza (H5N1) di musim penghujan. Pasalnya, serangan timbulnya penyakit berbahaya ini rawan terjadi seiring dengan pergantian musim dari kemarau kepada musim hujan.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat Adiyoto membenarkan, jika memasuki musim hujan potensi datangnya kasus flu burung cukup besar. Untuk itu, para peternak ayam diimbau agar lebih waspada dan bisa menjaga kebersihan dan kesehatan pada ayam. ”Para peternak dan seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap kasus flu burung. Karena di musim hujan potensi timbulnya flu burung cukup besar,” imbau Adiyoto kepada wartawan di Ngamprah Minggu (6/12).
Di musim hujan seperti ini, kata dia, merupakan musim yang disukai oleh virus-virus tersebut. Sehingga tidak menutup kemungkinan virus tersebut bisa menyerang kepada kesehatan manusia. ”Cuaca seperti hujan ini menjadi kesukaan virus-virus ini bermunculan. Sehingga diperlukan antisipasi dengan tetap menjaga lingkungan yang sehat terutama di sejumlah masyarakat yang memiliki peternakan ayam,” ujarnya.
Ia mengakui, belum lama ini pihaknya menerima laporan disalah satu wilayah di Kabupaten Bandung Barat tentang adanya puluhan ekor ayam yang mendadak mati. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, negatif flu burung. ”Betul beberapa waktu lalu kami menerima adanya laporan puluhan ekor ayam yang mati. Tapi kita cek ternyata negatif flu burung. Ayam tersebut mati lebih dikarenakan gangguan pada saluran pernafasan yang memiliki bakteri sehingga ayam tersebut tidak mampu bertahan hidup,” terangnya.
Disinggung wilayah mana saja yang berpotensi tinggi terjadi flu burung, Adiyoto menyebutkan, di Kabupaten Bandung Barat beberapa wilayahnya berpotensi terjadinya kasus flu burung mulai dari Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta dan Cipongkor. ”Kebetulan di sejumlah kecamatan tersebut banyak masyarakat yang bergelut dengan ternak ayam negeri,” paparnya seraya menyebutkan terakhir terjadinya kasus flu burung di KBB sejak 2 tahun lalu dan saat ini pemerintah mampu mengendalikan terjadinya kasus flu burung.