Bangun dan Pelihara 41 Rutilahu

[tie_list type=”minus”]Warga Lembang Tak Sungkan Berikan Sumbangan[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Pemerintah Kecamatan Lembang mengambil langkah berbeda untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satunya dengan membangun 41 rumah tidak layak huni (rutilahu) di RW 12 Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang.

Uniknya, pembangunan rutilahu tersebut merupakan anggaran dari masyarakat (swadaya) yang dikumpulkan untuk membantu masyarakat lainnya yang kurang mampu.

”Ini merupakan bukti kekompakan masyarakat Lembang untuk membantu warga lainnya yang benar-benar membutuhkan bantuan terutama rumah yang sudah tidak layak,” kata Camat Lembang Endang Hadiat kepada wartawan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat kemarin (4/12).

Menurutnya, pembangunan tersebut mendapat respon sangat baik dari masyarakat. Buktinya, warga berbondong-bondong untuk ikut menyalurkan bantuan. Kondisi ini juga terdorong oleh upaya pemerintah yang hadir untuk menyelesaikan program tersebut agar tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan.

Untuk sementara, program yang mulai dijalankan sejak Oktober 2015 lalu ini sudah berhasil memperbaiki dan membangun kembali rutilahu di Desa Suntenjaya dengan menggaet berbagai pihak yang berada di Lembang. Dengan pendekatan persuasif akhirnya banyak, instans pemerintah, swasta dan pemerintah yang turut dalam program ini.

”Awalnya sangat sulit untuk meyakinkan masyarakat atau sejumlah instansi agar menyumbangkan. Namun, waktu demi waktu akhirnya kesadaran masyarakat muncul dan ikut serta membantu dengan menyumbangkan sebagian uangnya,” paparnya.

Endang menambahkan, para dermawan pun diberikan kebebasan untuk memilih rumah yang akan mereka bantu. Selain memberikan ke orang bersangkutan, diserahkan ke panitia lokal atau dikumpulkan di kecamatan terlebih dahulu lalu diserahkan ke panitia pembangunan.

”Banyak teknis pemberian bantuan terserah yang ingin memberi, tapi yang jelas semua bantuan sampai dan sebagai pertanggungjawaban para pemberi bantuan akan diberikan piagam dari pihak Muspika Kecamatan Lembang,” bebernya.

Dari hasil perhitungan, kata Endang, setiap rumah mendapatkan bantuan rata-rata Rp 5 juta hingga Rp 10juta per rumah. Namun ada juga rumah yang dirobohkan seperti milik Iyun, Iis, Ukay dan Ridwan yang mendapatkan bantuan dari Brimob Cikole yang mencapai Rp 40 juta.

”Jadi pada akhirnya seperti tergantung pada rejeki para penerima bantuan. Sebab, saat pembangunan berjalan ada saja yang nyumbang material, baik dari kerabatnya atau bos di tempat mereka bekerja,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan