bandungekspres.co.id– Masalah pencemaran limbah yang mengaliri Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum memang masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Namun, kini angin segar datang dari negeri Ginseng, Korea. Negara ini menawarkan bantuan dalam pengelolaan limbah bagi Industri di kawasan DAS Citarum.
Kepala Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar Anang Sudarna mengatakan, sebetulnya tawaran kerjasama dalam bentuk bantuan ini sudah lama ditawarkan pihak dari perusahaan Korea. Namun, pertemuan secara detailnya baru terlaksana saat ini.
”Kita kemarin bersama Wakil Gubernur Bapak Deddy Mizwar telah bertemu langsung dan pihak dari Korea memberikan konsep yang Smart dalam penanganan limbah Industri seperti yang dilakukan dinegaranya,”jelas Anang ketika ditemui Bandung Ekspres, belum lama ini.
Lembaga pemerintahan dari Kementerian Lingkungan Hidup di Korea, Korea Environmental Industry & Technology Institute (KEITI) ini rencananya siap membantu Pemprov Jabar dalam upaya penanganan limbah industri yang akan dibangun sebagai proyek percontohan di Kabupaten Bandung.
Menurutnya, dengan menggunakan Waste Water Treatment System (WWTS) diharapkan masalah limbah dikawasan perindustrian seperti Rancaekek, Solokan Jeruk, Majalaya dan daerah lainnya bisa teratasi. Selain itu, dengan teknologi ini nantinya memiliki manfaat sebagai sumber energi listrik.
”Jadi nanti akan ada pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 30-50 MW (Sola-Cell, Fuel-Cell, Bio-gas) dengan memanfaatkan limbah,”ucap dia.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengakui bahwa negara Korea adalah salah satu negara yang berhasil mengelola limbah sehingga bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi.
Untuk itu dirinya sangat kagum dengan sistem teknologi yang dikembangkan di Negara tersebut. Dengan kata lain, harus ada tindak lanjut dari penawaran kerjasama ini.
Untuk itu, Deddy menginstruksikan kepada BPLHD dan Diskimrum Jabar agar segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bandung, Bandung Barat, serta Sumedang.
Deddy menganjurkan agar dalam pengelolaan limbah ini bisa memiliki manfaat bagi Indonesia, khususnya Jabar.
”Saya sangat berterimakasih atas tawaran bantuan sahabat-sahabat Korea, dan saya ingin ikan-ikan di sungai Citarum bisa kembali hidup di sungai ini,” pungkas dia. (yan/asp)