Lantai Keramik Panas Tak Lazim

[tie_list type=”minus”]Diduga Sumber Gas Bumi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Lantai keramik di salah satu kamar rumah milik Eka Nugrahawati, 32, warga Kampung Ciuyah, RT 4 RW 10, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat diduga mengandung gas bumi. Pasalnya, di dua keramik tempat tidurnya tersebut, memiliki suhu panas layaknya sebuah gas yang akan keluar dari perut bumi. Ia yang tinggal bersama 5 orang keluarganya, sontak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak RT-RW dan dilanjutkan kepada aparat desa setempat, lantaran khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah melaporkan kepada aparat desa, akhirnya pada Kamis (29/10) jajaran dari Desa Padaasih, Polsek Cisarua serta BPBD Kabupaten Bandung Barat mendatangi rumahnya. Untuk sementara, kamar yang diduga mengandung gas bumi itu untuk tidak ditempati.

lantai panas
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG ESKPRES

TERASA PANAS: Eka, warga warga Kampung Ciuyah, RT 4 RW 10, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua menunjukan lantainya yang tiba-tiba panas.

Eka menceritakan, panasnya lantai keramik di kamarnya ini terasa sejak Selasa (27/10) lalu. Pada saat itu dirinya tengah melakukan aktivitas mengetik komputer, tiba-tiba lantai yang diinjaknya menjadi panas. Namun, karena dia menganggap hal tersebut merupakan panas dari cuaca, dirinya membiarkan lantai panas tersebut. Keesokan harinya, kata dia, lantai keramik suhunya semakin panas. Ia dan keluarga mengaku syok lantaran hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saking penasarannya, Ia sengaja menyimpan kain basah di atas keramik tersebut, ternyata hanya dalam satu malam saja kain tersebut langsung kering. ”Saya coba simpan tisu basah juga, hanya beberapa menit langsung kering,” paparnya.

Dari laporan pihak desa dan BPBD, lanjut dia, dalam waktu dekat lantai keramik ini akan diteliti terlebih dahulu oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan juga dari BMKG yang memiliki alat untuk mengukur suhu panas. ”Kami merasa khawatir takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami menunggu langkah dari pemerintah. Kalau bisa secepatnya mendapatkan penanganan, kami sudah tidak tenang diam di sini,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan