Kontribusi BUMN Harus Maksimal

bandungekspres.co.id– Badan usaha milik negara (BUMN) diminta lebih berperan dalam perekonomian nasional. Selama ini perusahaan pelat merah dianggap masih menemui banyak tantangan dalam memberikan kontribusi pada perekonomian.

”Meski harus menghadapi banyak tantangan, BUMN telah memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian dan penerimaan negara,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno dalam diskusi dan sosialisasi peraturan perpajakan terkait dengan revaluasi aktiva tetap dan tahun pembinaan wajib pajak 2015 di gedung BRI, Jakarta, kemarin (22/10).

Rini menyatakan, DPR telah menyetujui memberikan suntikan dana Rp 40 triliun kepada sejumlah BUMN. ”Meski sebagian BUMN masih belum dapat, sebagian lagi sudah dapat PMN (penyertaan modal negara) 2015. Ini wujud pemerintah ingin mendorong peran serta BUMN,” katanya.

Dia berharap diberikannya sejumlah dana itu membuat perusahaan-perusahaan BUMN di tanah air lebih berkontribusi pada pembangunan nasional. Terutama pada kewajiban pembayaran pajak. Sebab, salah satu hal yang utama dalam mengelola perusahaan yang baik adalah membayar pajak.

Rini memerinci, jumlah pajak dan dividen yang disumbangkan 119 BUMN terus bertambah sejalan dengan peningkatan kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut. Kontribusi BUMN pada APBN 2015 diperkirakan mencapai Rp 220 triliun. Jumlah itu terdiri atas setoran pajak Rp 183 triliun dan dividen Rp 37 triliun. Kontribusi BUMN pada 2015 tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontribusi tahun lalu yang mencapai Rp 177 triliun.

Sejalan dengan itu, BUMN berperan mendorong perekonomian melalui belanja modal (capital expenditure/capex) yang tahun ini mencapai Rp 322,76 trilun. Jumlah tersebut dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek seperti pembangunan jalan tol, PLTU, pelabuhan, bandara, hingga eksplorasi minyak dan gas.

”Peningkatan capex BUMN pada tahun-tahun mendatang diproyeksikan terus meningkat sejalan dengan kebijakan pemerintah menambah PMN kepada sejumlah BUMN,” tuturnya. Pada tahun anggaran 2016, alokasi PMN tercatat Rp 34,23 triliun. PMN tahun anggaran 2015 sebesar Rp 41,42 triliun.

”PMN ini diberikan untuk mengoptimalkan peran BUMN sebagai agen pembangunan yang diharapkan dapat mewujudkan program-program prioritas yang berorientasi pertumbuhan ekonomi,” jelas Rini. Total aset 119 BUMN mencapai Rp 1.664 triliun. Sampai semester I 2014, total pendapatan BUMN menembus Rp 807,4 triliun dengan perolehan laba sekitar Rp 64,2 triliun. (jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan