”Kalau kita sudah persetujan dengan anak-anak, PT juga kalau dihitung masih rugi jauh. Tapi tidak masalah yang penting berjalan lancer. Yang utama, buat pemain dan official,” tuturnya.
”Kalau PT jelas rugi dengan pembagian sharing ini, tapi tidak harus saya katakan,” tambahnya.
Sementara itu, segudang prestasi dikantongi Djadjang Nurdjaman bersama Persib Bandung. Selama kurun waktu tiga musim itu, dia berhasil membawa Maung Bandung Juara Celebes Cup II 2012, ISL 2014, Piala Wali Kota Padang 2015, dan Piala Presiden 2015.
Lantas apa ambisi Djadjang ke depan? ”Terus saja berjalan dulu seperti air mengalir,” kata pria yang akrab disapa Djanur itu.
Meski demikian, dia mengaku, masih berhasrat membawa Persib kembali meraih hasil maksimal dalam setiap turnamen maupun kompetisi. Artinya, Djanur tidak lantas puas meskipun sudah berkontribusi banyak untuk mendongkrak performa Maung Bandung.
”Yang pasti saya belum merasa puas, masih harus terus belajar. Sekarang sama Persib saja dulu selama masih dipakai sama Persib,” katanya.
Menurut dia, ketika melatih dibarengi dengan rasa suka, bisa dipastikan hasilnya akan maksimal. Mantan caretaker Pelita Jaya Karawang ini memang sudah mencintai Persib sejak kecil. Prestasi juara sejak menjadi pemain Persib pun pernah dia raih dalam Piala Perserikatan pada 1986 silam. ”Persib segalanya buat saya. Sebab, sebagian besar hidup saya dicurahkan untuk Persib,” ungkap dia. (ryt/rie)