[tie_list type=”minus”]Bupati Geram, Intruksikan Tarik Raskin dari Masyarakat [/tie_list]
NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat Abubakar geram saat mengetahui warganya dipasok beras miskin (raskin) berkualitas tidak layak konsumsi dengan adanya beras berkutu, warna beras kekuning-kuningan serta bau. Bahkan, Abubakar mendukung masyarakat agar menolak datangnya bantuan raskin yang dipasok Bulog bila terus dikirim raskin tidak layak konsumsi.
”Saya mendukung masyarakat untuk menolak raskin, jika yang dikirim terbukti tidak layak konsumsi,” tegas Abubakar kepada wartawan di sela pelantikan Pengurus Muslimat NU di Masjid Agung KBB kemarin (15/10).
Abubakar menyesalkan, pasokan raskin yang seharusnya berkualitas baik bagi masyarakat tidak mampu ini, justru diberikan kualitas yang buruk. Ia meminta Bulog, agar mengecek kembali raskin yang akan dikirim ke wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Ia bahkan mengaku tersinggung ketika mengetahui ternyata beras busuk tersebut tidak hanya disalurkan Bulog pada bulan ini, melainkan sejak dua bulan sebelumnya. ”Kalau mengkonsumsi raskin kualitas buruk bakal menimbulkan penyakit, bukan malah sehat,” sesalnya.
Bupati mengaku, akan menginstruksikan bawahannya untuk segera berkoordinasi dengan Bulog agar secepatnya menarik dan mengganti beras berkutu dan bau yang saat ini berada di masyarakat dengan beras baru yang kondisinya bagus dan layak konsumsi. Apalagi, lanjut Abubakar, pihaknya sudah membuat MoU dengan pihak Bulog tentang penyaluran raskin untuk masyarakat KBB tersebut.
”Saya akan pegang janji Bulog (untuk memberikan beras yang bagus). Saya juga akan minta Bulog untuk menarik beras-beras jelek tersebut. Jangan diberikan ke masyarakat kami,” ungkap bupati.
Terpisah, Alif Affandi, Kepala Divisi Regional Bulog Jabar mengakui, pihaknya sudah memperoleh laporan mengenai keluhan warga KBB yang menolak raskin yang disalurkan Bulog kepada mereka lantaran beras yang diterima warga berkutu, bau dan berwarna kekuning-kuningan sehingga tidak layak konsumsi. Alif memastikan, akan segera mengecek laporan tersebut. ”Memang pernah kita sampaikan kalau kualitasnya buruk, akan kami tarik kembali. Kami akan cek ke lapangan,” ujar Alif saat dihubungi melalui ponselnya, kemarin.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta, Sutardi Arya, 40, mengatakan, warga sepakat untuk menolak raskin yang disalurkan kepada masyarakat. Menurut dia, raskin yang dikirim Bulog itu sudah tidak layak dikonsumsi manusia. Kondisi tersebut, kata dia, sudah terjadi dalam dua bulan terakhir. ”Kalau kita makan raskin tersebut, kita akan terkena penyakit bahkan bisa mati. Masa beras berkutu dikasihkan ke manusia. Jelas banyak warga menolak raskin busuk dan bau seperti itu,” tandasnya. (drx/fik)