”Ada penurunan meski tidak banyak, karena orang Indonesia suka jalan-jalan,” terangnya.
Soal angka pasti memang tidak disebutkan, namun penurunnya tidak lebih dari 5 persen dibanding bulan yang sama di 2014. Selain itu, menguatnya USD juga membuat pelancong asal Indonesia tidak mau lama-lama di luar negeri.
”Belanja mereka juga dikurangi. Tapi, ke luar negerinya tetap ada,” tuturnya.
Sebenarnya, lanjut Asnawi, menguatnya dolar punya dampak positif terhadap masuknya wisatawan asing. Dibanding tahun lalu, ada kenaikan sampai 5,47 persen. Itulah kenapa, dia yakin sampai akhir tahun target 10 juta wisatawan asing masuk Indonesia bisa tercapai.
Menurut data yang dia miliki, saat ini jumlah wisatawan asing yang masuk Indonesia sudah sampai 6,4 juta orang. Salah satu alasan meningkatnya wisatawan asing adalah makin murahnya hidup di Indonesia karena mereka membawa USD. Bagaimana saat rupiah menguat? Asnawi mengaku tidak ada masalah dengan itu.
Selain masalah nilai tukar, Indonesia masih menarik karena punya daya tarik wisata yang masih menjual. Apalagi, pemerintah membuka gerbang lebar-lebar dengan memberikan lebih banyak negara yang bebas visa ke Indonesia. ”Kami optimistis, apalagi Desember nanti ketika aturan bebas visa bertambang banyak,” tandasnya. (owi/dee/wir/dim/gen/rie)