[tie_list type=”minus”]Tidak Terpengaruh Kemarau Panjang[/tie_list]
NGAMPRAH – Kemarau panjang yang membuat sejumlah lahan pertanian mengering menjadi kekhawatiran di setiap daerah pada ketahanan pangan. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat Ade Sudiana memastikan, ketahanan pangan di Bandung Barat masih dalam posisi normal. Bahkan, persediaan beras untuk rakyat miskin (raskin) yang berada di Bulog untuk empat bulan ke depan dinyatakan aman.
”Persediaan stok beras raskin di Bulog kita pastikan aman. Kemarau panjang ini tidak terlalu berpengaruh,” kata Ade kepada wartawan di Ngamprah kemarin (18/9).
Pendistribusian raskin di Kabupaten Bandung Barat, lanjut Ade, tetap mengacu pada jadwal. Tidak serta merta karena terjadi bencana kekeringan dilakukan kebijakan percepatan penyaluran raskin.
”Khawatirnya malah jika pendistribusian dipercepat atau satu bulan dua kali pengirimanan malah tidak akan terserap. Kenyataannya saja dari jatah 15 kilogram per RTSM jarang yang beli semua, kebanyakan tetap saja belinya eceran,” paparnya.
Dia berharap, tidak sampai terjadi keterlambatan pengiriman akibat dari terjadinya tunggakan. Bulog tidak akan mengirim raskin apabila desa masih belum melunasi pembayaran sebelumnya.
”Catatan yang ada pada kami sekitar 20 persen desa dari 165 desa masih belum melunasi pembayaran bulan sebelumnya. Memang ini sifatnya masih tunggakan berjalan hanya saja sangat berpengaruh terhadap rakyat miskin yang membutuhkan beras,” ujarnya.
Terjadinya tunggakan, lanjut Ade, bisa disebabkan oleh faktor dari warga yang terlambat membayar dan bisa juga dari desa yang lambat menyetor ke Bulog. Sangat disayangkan jika sampai ada desa yang tidak mendapat droping raskin saat menghadapi musim kemarau seperti sekarang.
”Petani dan buruh tani yang biasanya bisa memenuhi kebutuhan beras dari sawah miliknya. Sekarang sudah tidak bisa lagi ditanam. Sudah kehilangan penghasilan, mereka pun harus membeli beras,” paparnya.
Sementara itu, pagu raskin yang diterima Kabupaten Bandung Barat pada 2015 masih sama dengan tahun lalu. Pagu yang diterima Kabupaten Bandung Barat sebanyak 15.643.440 kilogram beras per tahun atau 1.303.620 per bulan untuk 86.908 Rumah Tangga Sasaran Miskin (RTSM). Hanya yang membedakan RTSM-nya, ada perubahan nama warga penerima.