Perbankan Mulai Diawasi

Meskipun disadari bahwa sekalipun ada bank yang berpotensi bermasalah, regulator dan manajemen bank akan menutupinya agar situasi tetap kondusif. Hal tersebut menurutnya tidak terlalu masalah asalkan regulator sudah tahu dan bank itu sendiri menyadarinya sehingga bisa dilakukan antisipasi.

Terlebih dikaitkan dengan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed. Meskipun masih ada potensi tidak terealisasi dalam waktu dekat ini, lambat laun akan tetap terjadi kenaikan. ”Secara umum, ekspektasinya akan naik. Jadi tinggal soal waktu saja. Kalau naik, dampaknya adalah likuiditas bermigrasi (ke AS). Kalau itu terjadi, likuiditas kita kering. Padahal likuiditas saat ini penting bagi perbankan kita,” terangnya.

Namun diharapkan migrasi likuiditas itu juga tidak akan signifikan dengan asumsi, sudah terjadi secara bertahap sejak beberapa waktu lalu. Sehingga saat The Fed memutuskan suku bunga naik, tidak ada kejadian signifikan lagi.

Analis LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan tren kinerja emiten sektor perbankan saat ini sedang negatif. Salah satu penyebabnya adalah angka NPL tinggi. ”Tahun ini tren emiten perbankan jauh lebih negatif dibandingkan tahun lalu,” kata dia, kemarin.

Belum lagi ada efek dari penurunan nilai tukar Rupiah. Lucky mengatakan, saat ini perbankan pasrah pada mekanisme pasar dan situasi likuiditas yang belum berpotensi membaik. ”Dana pihak ketiga dari masyarakat terutama dalam bentuk tabungan, sudah tidak bisa lagi diharapkan. Masyarakat lebih berpikir uangnya dipakai untuk keperluan sehari-hari yang terus mahal. Buat beli beras,” pikirnya.

Padahal bisnis inti bank ada dua; menerima dana dari masyarakat untuk kemudian dikelola dengan cara dikembalikan lagi kepada masyarakat atau industri sebagai penyaluran kredit. ”Jika sumber dananya dari masyarakat saja kering, bagaimana keberlangsungannya?” Lucky khawatir.

Cerminan bahwa perekonomian Indonesia sedang berkontraksi, kata dia, sudah sangat terlihat. Nilai tukar Rupiah sudah tidak market friendly (tidak pro pasar) dan inflasi akan tinggi.

Diharapkan, ada efek positif dari hasil pertemuan The Fed yang kemungkinan tidak menghasilkan poin berupa kenaikan suku bunga acuan di AS. Setidaknya ada sentiment positif dalam jangka pendek. ”Fed Rate kemungkinan tidak akan naik nanti malam (tadi malam). Percuma juga kalau naik sekarang, sisa tiga bulan sudah bertemu akhir tahun. Mereka mungkin ingin ada efek lebih panjang, dan itu bisa dilakukan di awal tahun depan,” pikirnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan