”Biasanya gaji diberikan per tiga bulan. Tapi sekarang, sudah tiga kali triwulanan, belum ada juga. Kalau terus-terusan tidak digaji, kami bisa hidup dari apa lagi,” terangnya.
Hal serupa dikatakan seorang guru honorer asal MA di Kecamatan Kertasari, Yanto, 40. Dia mengatakan selama sembilan bulan dana BOS untuk MI dan MA belum cair. Sedangkan untuk tingkat MTs baru separuhnya diberikan.
”Selama itu juga, walaupun berlanjut, kegiatan belajar mengajar terganggu karena dana BOS merupakan salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah yang penting. Kami khawatir sekolah tidak mampu menyelenggarakan pendidikan karena keterlambatan ini,” terangnya.
Untuk menghidupi keluarganya, para guru honorer yang belum digaji selama sembilan bulan ini terpaksa meminjam uang atau menjual barang berharganya. ”Pihak sekolah tetap menyelenggarakan pendidikan walaupun dengan dana sangat terbatas,” pungkasnya. (yul/rie)