Bencana Darajat Menunggu Waktu

[tie_list type=”minus”]Pemkab Garut Diminta Tak Tinggal Diam[/tie_list]

GARUT – Pemerintan Provinsi Jawa Barat melalui Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar meminta Pemkab Garut tidak membiarkan alih fungsi lahan di kawasan Darajat. Menurut Deddy, bencana alam di kawasan Darajat hanya tinggal menunggu waktu hujan turun, jika tak segera diatasi.

Selain hal tersebut, Deddy juga meminta agar lahan di Darajat yang berdekatan dengan perusahaan panas bumi tak semakin beralih fungsi. Jika dibiarkan, bencana longsor seperti di Desa Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung bisa terulang di Garut.

”Potensi bencana longsor di Darajat akan lebih parah dibanding Pangalengan. Daerah itu contoh nyata ratusan hektare lahan terjadi alih fungsi, makanya hari ini kita buat kesepahaman dengan perusahaan-perusahaan energi di sini untuk menjaga kawasan,” ujarnya usai melakukan kunjungan ke PLTP Kamojang, Darajat, Kecamatan Pasirwangi, kemarin (8/9).

Menurut Deddy, potensi bencana di lokasi wisata Darajat diakui cukup tinggi, karena itu ia meminta agar perusahaan peduli dan mencegah potensi bencana. Ia pun meminta kepada Pemkab Garut untuk memeriksa izin pembangunan sejumlah kawasan wisata.

”Jangan-jangan daerah wisata ini tak memiliki izin membangun, tapi terjadi pembiaran. Saya minta ke pak Wabup untuk mengecek, kalau tak ada izin kenapa dibiarkan,” katanya.

Kata Deddy, hampir di semua daerah terjadi pembiaran terhadap alih fungsi lahan, oleh karena itu Pemprov Jabar kini akan lebih proaktif agar hal tersebut bisa dicegah. Lahan di kawasan Darajat yang sudah beralih fungsi bisa saja dibeli agar lahan dikembalikan ke fungsinya sebagai kawasan lindung.

”Penanganan masalah alih fungsi lahan tak ada kata terlambat, jadi kawasan lindung yang telah berganti menjadi kebun sayur harus dikembalikan lagi ke semula. Apalagi di sini merupakan kawasan pariwisata, kalau timbul longsor bisa sangat berbahaya,” ucapnya.?

Kepala BPLHD Jabar, Anang Susanto mengatakan, dalam waktu dekat akan segera melakukan pembahasan terhadap potensi bencana di kawasan Darajat.

Pihaknya akan melakukan pemaparan hasil penelitian oleh PVMBG. ”Kalau potensinya ada di lahan Chevron, tentunya mereka harus melakukan mitigasi. Harus menjadi tanggung jawab semua pihak pencegahannya,” ujar Anang.

Tinggalkan Balasan