[tie_list type=”minus”]Harga Diprediksi Naik Hingga 20 Persen[/tie_list]
DEMANG HARDJAKUSUMA – Kebutuhan hewan kurban di Kota Cimahi tahun ini diprediksi mencapai 2.287 ekor. Dari 2.287 ekor hewan kurban tersebut di antaranya, 747 ekor sapi dan, 1.540 ekor domba.
PENGGEMUKAN: Seorang peternak menunjukkan salah satu sapi yang dipesiapkan untuk kurban. Sapi tersebut sebelumnya sudah melalui tahap penggemukan.
Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Diskopindagtan (Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan dan Pertanian) Kota Cimahi Asep Herman mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kebanyakan para pedagang mendatangkan dari luar kota seperti daerah Jawa.
”Namun hanya sebagian kecil berasal dari Cimahi. Soalnya di sini (Cimahi) ada peternakan sapi potong,” kata Asep di komplek perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusuma kemarin (27/8).
Pihaknya menjamin ketersediaan hewan kurban. Hanya saja, prihal harga diperkirakan akan mengalami kenaikan.
Jika melihat dari pengalaman tahun sebelumnya, lanjut Asep, harga hewan kurban yang akan disembelih saat Idul adha selalu mengalami kenaikan sekitar 10 persen hingga 20 persen dari harga normal. Belum lagi, saat ini perekonomian Indonesia belum juga pulih dari krisis.
”Sekarang kan kurs dolar sedang naik, jadi diperkirakan harga untuk hewan kurban ikut naik juga. Pasti terpengaruh,” ungkapnya.
Meski akan ada kenaikan harga, Asep berharap, masyarakat tidak melupakan sisi kesehatan hewan kurban. Sebab, bukan tidak mungkin para pembeli menawar dengan harga murah dan posisi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh penjual nakal dengan menjual hewan kurban sakit.
Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh hewan kurban yang ada di Kota Cimahi.
”Untuk hewan yang dianggap sehat dan memenuhi kriteria, nantinya akan mendapatkan kalung sehat,” ungkapnya.
Asep menambahkan, bukan hanya memeriksa kesehatan hewan kurban yang ada di Kota Cimahi saja, Diskopindagtan Kota Cimahi juga akan memberikan pelatihan cara penyembelihan hewan daging kurban kepada pengurus masjid dan aparat kelurahan yang akan dilibatkan.Menurutnya, pelatihan dilakukan bukan karena praktik penyembelihan hewan kurban selama ini belum layak. Akan tetapi lebih kepada upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan, serta pemahaman kepada para penyembelih hewan kurban.
