DPRD Desak PLN Segera Aliri Listrik

Kontur permukaan tanah di Kecamatan Saguling itu tidak rata, menanjak dan menurun, sehingga satu lahan landai diisi sekitar lima sampai 10 rumah. Kondisi inilah yang membuat PLN enggan menyediakan pasokan listrik sampai ke kampung-kampung pelosok di Kecamatan Saguling.

Jika PLN tetap memasok listrik ke sana, kemungkinan besar mereka akan rugi karena jumlah pelanggan dari kampung-kampung di Kecamatan Saguling terlalu sedikit ketimbang pengeluaran PLN saat memasok listrik ke sana.

Namun, menurutnya, PLN tidak boleh menggunakan cara pandang seperti demikian. Sebab, melalui, PLTA Saguling dan Cirata, itu menunjukan bahwa selama ini KBB telah memberikan sumbangsih terhadap keuntungan PLN. ”Jika PLN berpikir gitu, itu alasan yang tidak rasional. Itu hanya alasan mereka saja, karena mereka tidak mau rugi kan,” ujar dia.

Karena itu, Aa juga meminta PLN untuk tidak menimbang untung-rugi saat ingin menyediakan pasokan listrik ke Bandung Barat. Sebab, selama ini PLN telah melakukan kegiatan usahanya di Bandung Barat.

”Misal kalau PLN masuk ke situ jadi rugi kan, gitu mikirnya kan. Jangan berpikir begitu. Karena kan PLN mendapat fasilitas dan usaha di Bandung Barat, masa masyarakatnya masih ada yang tak punya listrik. Ini alasan yang enggak rasional menurut saya,” ujar dia.

Saat ini, sebanyak 112 ribu rumah di Bandung Barat masih belum teraliri listrik. Lokasi pumukiman yang berada di pelosok, menjadi kendala tersendiri bagi PLN untuk mengaliri listrik ke beberapa pemukiman di Bandung Barat (mg5/fik)

Tinggalkan Balasan