[tie_list type=”minus”]Buah Permainan Menjijikkan[/tie_list]
Sportingbet, William Hill, dan Ladbrokes mungkin sedang meratapi kebangkrutan. Bagaimana tidak, ketiganya dengan pede mengunggulkan Juventus dalam laga melawan Udinese dini hari kemarin (24/8). Faktanya, di rumah sendiri, juara bertahan itu dipaksa menelan kekalahan 0-1 via gol Cyril Thereau di menit ke-78. Tiga rumah taruhan itu harus membayar kompensasi sekitar 10-12 kali lipat.
Hasil itu mengakhiri rekor 47 kali tak terkalahkan di kandang sejak 6 Januari 2013. Kekalahan ini tentu sangat memalukan. Opta mencatat, Juve adalah juara bertahan pertama dalam 24 tahun terakhir yang kalah di laga perdana. Mereka juga terlempar dari peringkat pertama setelah mempertahankannya selama 64 pertandingan sejak giornata 12 musim 2013-2014.
’’Kami memulai dengan baik. Namun kemudian permainan kami tidak terorganisasi dan menjijikkan,’’ keluh allenatore Juve Massimiliano Allegri, dilansir Sky Sports Italia.
Sepanjang 90 menit, penyelesaian akhir paling dikeluhkan oleh Allegri. WhoScored memaparkan begitu dominannya serangan Juventus di lapangan. Para penyerang Nyonya Tua-sebutan Juve-membukukan 21 tembakan, yang 11 d iantaranya mengarah ke gawang Udinese. Semuanya diblok oleh kiper lawan Orestis Karnezis. Bandingkan dengan Udinese yang hanya mampu membuat satu shot on goal.
Belum lagi ball possession yang mencapai 65 berbanding 35 persen. ’’Kami membombardir mereka selama 70 menit. Tapi Udinese langsung mencetak gol hanya bermodalkan serangan balik,’’ ulas mantan pelatih AC Milan itu.
Masih ada waktu untuk membenahi skuad Bianconeri, julukan lain Juve, sebelum mereka melakoni big match melawan AS Roma Minggu malam (30/8). Salah satunya dengan mencari playmaker sepeninggal Andrea Pirlo.
Gelandang Schalke 04 Julian Draxler masih menjadi bidikan sebelum bursa transfer ditutup Senin depan. Namun, Juan Cuadrado yang baru saja dipinjam dari Chelsea bisa menjadi opsi terbaik bagi Allegri. Sebabnya simpel. Dengan formasi 3-5-2 yang diusung Juve musim ini, Cuadrado bisa bertindak sebagai playmaker lewat kemampuan dribelnya.
Statistik menunjukkan di Fiorentina musim lalu, gelandang Kolombia itu menorehkan 2,4 dribel sukses perlaga. Apalagi, evaluasi selepas laga melawan Udinese adalah rendahnya giringan bola Juve yang hanya mencapai enam. (apu/na/vil)