[tie_list type=”minus”]Pemberangkatan Mulai Lancar[/tie_list]
JAKARTA – Pemberangkatan jamaah haji menuju Madinah hari kedua kemarin (22/8) tidak seriuh Jumat lalu (21/8). Penerbangan mulai lancar, termasuk kasus penundaan pemberangkatan gara-gara visa belum terbit juga berkurang.
Contohnya di embarkasi Jakarta Pondok Gede, Jakarta Timur. Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Abdurrahman Harun menuturkan, kemarin embarkasi Jakarta Pondok Gede menerbangkan kloter 2 dan 3. Di masing-masing kloter itu, ada tiga orang jamaah yang tertunda keberangkatannya. ”Masih sama karena visanya belum keluar,” kata dia.
Abdurrahman menjelaskan jumlah penundaan keberangkatan hari kedua jauh lebih kecil dibanding hari pertama. Pada hari pertama pemberangkatan embarkasi Jakarta Pondok Gede, ada 16 orang jamaah kloter 1 tertunda keberangkatannya. Dia optimis dalam beberapa hari berikutnya proses pemberangkatan haji berjalan lebih lancar.
Lantas bagaimana dengan jamaah kloter 4 yang berangkat hari ini (23/8)? Abdurrahman tidak bisa memprediksinya. Kalaupun ada jamaah yang masih belum pegang visa, masih ada waktu satu hari satu malam untuk menunggu penerbitan visa. Sesuai jadwal Kemenag, kloter 4 embarkasi Jakarta Pondok Gede yang berisi 450 jamaah berangkat hari ini pukul 16.40.
Abdurrahman mengatakan maskapai Garuda memberikan batas toleransi perubahan daftar penumpang hingga 3-4 jam sebelum keberangkatan. ”Saya belum mengecek apakah kloter 4 sudah komplit visanya,” kata dia.
Terkait dengan jamaah yang tertunda, diupayakan secepatnya untuk diterbangkan menuju Saudi. Jika ada kursi kosong di kloter belakangnya, akan langsung disusulkan. Kursi kosong di kloter berikutnya itu bisa jadi karena ada jamaah yang sakit atau alasan lainnya.
Sementara itu, hari pertama jamaah masuk pemondokan Madinah ada hal hal yang menarik yang perlu diungkap. Sebab, memang karakteristik jamaah haji tahun ini menurut data dari Kemenag delapan persen lansia dan rata-rata lulusan SD. Mayoritas dari mereka juga belum pernah berhaji, sehingga banyak hal yang perlu diantisipasi malah jamaah maupun Kemenag.
Menurut Kasi PAM pengamanan jamaah Daker Madinah Maskat Ali Jasmun mengungkapkan, ada barang bawaan jamaah yang tertinggal di bandara, seperti 10 kursi roda dan satu koper. Bahkan ada 85 jamaah yng keliru masuk pondokan atau sebaliknya keliru barang bawaan. ”Ini terjadi karena sistem kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah cukup cepat. Begitu jamaah datang, proses imigrasi, lalu pengambilan bagasi, lalu langsung masuk bus,” paparnya. (wan/end)