[tie_list type=”minus”]Omset Pedagang Turun Drastis[/tie_list]
BANDUNG – Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) seperti cabai, beberapa pekan pascalebaran masih belum turun. Tingginya harga cabai dipicu musim kemarau sehingga pasokan berkuran.
”Apalagi memasuki musim kemarau sekarang ini. Untuk jenis harga cengek domba terus merangkak naik sekitar Rp 90 ribu per kilogram, bahkan bisa tembus sampai dengan Rp 120 ribu per kilogramnya,” ujar pedagang sayuran Popon di pasar Kosambi, Kota Bandung kemarin (18/8).
Sementara itu, untuk harga cabai merah jenis TW mencapai Rp 40 ribu per kilogram dan cabai keriting Rp 50 ribu per kilogram. Menurutnya, kenaikan rata-rata semua jenis cabai berkisar 5-10 persen karena para petani di sejumlah wilayah gagal panen akibat musim kemarau tiba dan bekepanjangan.
Menurut Popon, kenaikan harga cabai ini membuat sepi pembeli. ”Rata-rata untuk pembeli sekarang jarang yang membeli satu kilogram, paling setengah ons. Itu pun dengan harga sekarang Rp 9 rbu per ons untuk cengek domba,” kata popon.
Begitu juga dengan konsumen cabai lainya yang menurun. Hanya beberapa dan segelintir orang saja yang membeli dalam jumlah kiloan. Menurut Popon,pembeli biasanya dari rumah makan dan restoran saja.
Tak hanya harga cabai. Harga ketimun juga mengalami kenaikan dari semula Rp 6 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Akibat naiknya harga, pedagang sayuran mengaku omsetnya berkurang. ”Karena pembelinya juga berkurang,” kata Yati, salah satu pedagang sayur.
Menurut dia, omset penjualannya makin turun. Apalagi, kenaikan terjadi pada daging ayam. Konsumen yang datang ke pasar, banyak mengurungkan berbelanja lantaran harga bahan pokok sangat mahal. (mg-ad/fik)