MALANG – Rencana pertandingan Piala Proklamasi masih mengambang. Sampai malam hari kemarin, Arema Cronus masih belum mendapat kabar terbaru terkait rencana pertandingan ulangan lawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, 22 Agustus mendatang.
Direktur Arema Ruddy Widodo menyebut bahwa belum ada kejelasan info dari panitia pelaksana pertandingan. ’’Sampai malam ini (semalam), belum ada info terbaru. Lha mau berangkat seperti apa kalau belum jelas,” kata Ruddy kepada Malang Post (Group Bandung Ekspres), dikonfirmasi semalam.
Menurut pria berkaca mata ini, Arema mengaku siap untuk berangkat, asalkan persyaratan yang sudah diajukan sejak awal, dipenuhi oleh panitia. Arema sudah tak mempedulikan gengsi apalagi piala serta medali. Saat ini, keinginan manajemen adalah match fee untuk menghidupi para penggawa tim berlogo singa.
Rupanya, panitia pelaksana pertandingan belum menyetujui persyaratan dari Arema ini. Tak heran, belum ada informasi dan komunikasi lanjutan dari panitia Piala Proklamasi kepada Arema. Tim pujaan Aremania, masih berpegang teguh pada persyaratan yang sudah diajukan sebelumnya.
’’Prinsip Arema sangat siap, asalkan match fee dibayar di depan. (Rp 100 juta, red). Selain itu, kita juga menuntut tiket pesawat Garuda + akomodasi hotel bintang 4 menjadi tanggungan panitia, bukan klub Arema,” sambung penggemar musik jazz ini.
Arema bukannya tanpa alasan menuntut persyaratan-persyaratan ini. Sebab, Persib Bandung sebagai tim tamu di laga ultah Arema, juga mendapat perlakuan yang sama. Tiket pesawat Garuda, akomodasi hotel bintang empat serta match fee Rp 100 juta, didapat oleh tim berjuluk Maung Bandung.
Apabila ada satu saja persyaratan yang tak dipenuhi oleh panitia, Arema tidak akan berangkat ke Bandung. ’’Sampai ada informasi dan komunikasi lanjutan dari pihak panitia, kemungkinan Arema tidak akan berangkat ke Bandung,” tutupnya. (fin/jon/hen)