[tie_list type=”minus”]Komitmen Jadi Wadah Pemersatu Pemuda dan Mencetak Generasi Berkualitas[/tie_list]
BANDUNG – Sejak berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 1973, organisasi ini memiliki visi mencetak pemuda agar menjadi pemimpin masa depan. KNPI merupakan wadah bagi berkumpulnya Organisasi Kepemudaan (OKP) yang memiliki rasa kebersamaan untuk memberikan sumbangsih kepada negara.
Ketua DPD KNPI Jawa Barat (Jabar) Saca Suhendi mengatakan, berdasarkan historisnya dalam merebut kemerdekaan bangsa ini pemuda Indonesia selalu tanpil ke depan sebagai pelopor untuk berjuang melawan penjajah.
”Catatan-catatan sejarah ini membuktikan peran pemuda dalam membentuk bangsa Indonesia sangat penting yaitu melalui perjuangan,” jelas Saca ketika ditemui usai acara Halal bi Halal dan peringatan hari jadi KNPI ke-41 kemarin (13/8).
Namun, pada kenyataannya saat ini, banyak sekali generasi muda enggan untuk mengingat sejarah bahkan sering terjadi masalah-masalah sosial dan gesekan antar organisasi kepemudaan.
”Inikan berbahaya bagi tatanan bangsa ke depan, untuk itu saya mencoba untuk mempersatukan pemuda khususnya di Jabar,” kata Saca.
Untuk itu, dirinya selalu tidak henti mengajak untuk membentuk persatuan yang harus dijaga dalam bingkai kebersamaan. Bahkan dirinya selalu mengingatkan kepada seluruh organisasi kepemudaan baik itu OKP maupun Ormas lainnya yang ada di Jabar untuk diajak bersama memikirkan masa depan bangsa agar bisa memberikan karyanya demi kemajuan bangsa ini.
”Dan sudah menjadi kewajiban pemuda saat ini untuk ikut bertanggung jawab kepada bangsa ini dengan menciptakan karya-karya anak bangsa,” kata Saca.
Dirinya menuturkan, ada beberapa pilar pada KNPI yang ingin menciptakan pemuda berkualitas. Pertama, adalah pilar ekonomi dengan maksud pemuda harus sebagai pelaku usaha bukan karyawan. Kedua, pilar kepeloporan bahwa pemuda harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk bisa kreatif dalam berfikir dan amanah. Ketiga, tidak kalah pentingnya adalah pilar kebudayaan dengan maksud pemuda harus bisa melestarikan budayanya sendiri dan bisa memfilter pengaruh kebudayaan dari luar.