[tie_list type=”minus”]Halau Meluasnya Dampak Kekeringan[/tie_list]
SOREANG – Kekeringan yang melanda masyarakat Kabupaten Bandung sudah semakin menghawatirkan. Sejumlah upaya dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisiapasi semakin meluasnya dampak tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Desa Pamekaran Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Desa ini telah melakukan gebrakan sejak tiga tahu lalu untuk antisipasi kekeringan. Berkat bantuan pemerintah pusat dan dana aspirasi dewan, mereka dapat membangun sumur artesis dengan baik.
’’Kami ini kan sudah merealisasikan sumur bor berupa artesis di Kampung Lembur Tegal RW 4. Kami alokasikan di sekolah Al Jawahir sebagai pemilik lokasinya. Dan hasilnya alhamdulillah kekeringan air bersih tidak pernah terjadi seperti yang dialami warga lainnya di luar desa kami,’’ terang H IYan Mulyana, kades Pamekaran, Kecamatan Soreang kemarin (13/8).
Dia menjelaskan, pembangunan artesis itu dilakukan di tiga titik Desa Pamekaran. Dua titik lainnya yang kini sedang dibangun adalah di RW 1 RT 3 Komplek Pesantren Yamisa. Di lokasi ini, pihak desa membangun dengan kerjasama pihak pesantren tersebut.
’’Di sini kan yayasan yang dikedepankannya. Berbeda dengan dua titik lainnya. Kami hanya menggunakan inisiatif masyarakat saja. Seperti di Kampung Cikarasak RW 7, di belakang rumah dinas wakil bupati Bandung,’’ ujarnya.
Usai pembangunan sumur artesis itu pihaknya melanjutkan pembangunan jalur pipas yang disalurkan langsung ke masyarakat. ’’Pokoknya kami yakin kekeringan bisa diantisipasi warga hingga beberapa tahun ke depan,’’ terangnya.
Sekcam Kecamatan Soreang Sudrakat mengatakan, antisipasi kekeringan di Kecamatan Soreang juga telah terjadi. Yakni, pihak kecamatan mendistribusikan air bersih ke dua desa, yakni Desa Karamat Mulya dan Desa Parung Serab. ’’Jadi kami telah memberikan solusi terhadap keluhan warga selama ini. Ini upaya kami karena warga yang mengalami kekeringan selama musim kemarau ini mengeluhkan air bersih,’’ tandas Sudrajat. (gun/far)
