Akhirnya Mimpi Itu Terwujud, Malan Bertemu Juara Dunia

JAKARTA – Andries Malan dan Willem Viljoen merasa sangat beruntung kemarin (12/8) di Istora Senayan. Bertemu Lee Yong-dae/Yoo Yeons-seong yang merupakan ganda putra rangking satu dunia dan pemenang banyak gelar adalah satu anugerah.

Berpasangan sejak dua tahun silam, Malan berkata banyak tampil di turnamen level international series, international challenge dan grand prix. Nama pemain top yang pernah dilawannya sebelum Yong-dae/Yoon-seong adalah Goh v Shem/Lim Kim Wah (Malaysia) atau Peter Mills/Chris Langridge (Inggris).

”Kejuaraan dunia ini adalah mimpi saya sejak bertahun-tahun lalu. Jadi, begitu melihat undian pertandingan saya langsung bergembira karena akan bertemu pasangan terkuat dunia saat ini. Kapan lagi hal seperti ini terjadi?,” ucap Malan gembira.

Menduduki rangking 93 dunia, Malan baru terjun di tiga turnamen tahun ini plus satu kejuaraan BWF, Piala Sudirman. Semua turnamen kecuali Piala Sudirman berlokasi di Afrika. Yakni international series Uganda Open (Februari), international series Mauritius Open (Juni) , dan international challenge Lagos Open (Juli).

”Pemerintah memberikan bantuan yang sangat besar kepada kami berupa fasilitas. Ada ratusan pemain muda yang ingin mengejar mimpi seperti kami berkeliling banyak benua di dunia lewat bulu tangkis,” tutur pemain berusia 30 tahun itu. Malan kalau sedang tak berkompetisi menetap di Cape Town, Afsel.

Untuk persiapan kejuaraan dunia tahun ini, Malan dan Viljoen pergi ke Denmark untuk menempa diri kurang lebih sebulan. Karena pernah dilatih MOrten Frost pada 2004 lalu, mereka kembali berlatih disana.

Setali tiga uang dengan Malan, pemain asal Uganda Edwin Ekiring berkata kejuaraan dunia ini adalah partisipasi kedua kalinya setelah 2013 lalu di Guangzhou Tiongkok. Bedanya Ekiring adalah pemain yang berlatih di Den Bosch, Belanda.

”Saya berlatih di Belanda karena memang tak banyak orang di Uganda bermain bulu tangkis. Di Uganda atletik yang paling populer. Namun saya bermimpi bulu tangkis lebih subur di Afrika karena inilah olahraga paling sportif,” sebut Ekiring. (dra/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan