MAKASSAR – Peran aktif Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa telah dimulai sejak KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi tersebut.
Maka itu, Presiden Joko Widodo meminta perjuangan lewat jalur pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah harus berlanjut secara konsisten. Sebab, Indonesia masih dilanda ketimpangan di berbagai sektor. Dalam beberapa hal, Indonesia juga masih ketinggalan zaman. Salah satunya dapat dilihat dari masih banyaknya tindak kejahatan yang terjadi.
Muhammadiyah juga diminta menjaga marwah Islam sebagai agama Rahmatan lil Alamin. Indonesia harus menjadi contoh dalam membangun masyarakat yang hidup dalam kedamaian. Karena itu, dia mengajak warga Muhammadiyah untuk mengelola perdamaian sosial dan kebhinekaan sebagai wujud rahmat Islam.
Presiden juga mengapresiasi arah muktamar yang bertemakan Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan. Dengan tema tersebut, arah dakwah Muhammadiyah sudah bisa diterka, yakni memajukan bangsa lewat pendidikan. ’’Insya Allah, dengan kemajuan, Muhammadiyah dan Aisyiyah mampu mengukuhkan perananya sebagi motor kemajuan bangsa,’’ ujar Presiden dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar kemarin (3/8).
Semalam Muhammadiyah memulai sidang-sidang pleno di Universitas Muhammadiyah Makassar. Rencananya, sidang pleno akan berlangsung 12 kali hingga 7 Agustus mendatang. Berbagai agenda pun telah disiapkan, di antaranya dialog membahas isu-isu strategis, hingga tentu saja yang paling krusial, masa pemilihan 13 orang anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (byu/vil)