CIMAHI – Pengurus dan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tenckot 237 Kota Cimahi berkeinginan memiliki perbedaan dengan LSM yang sudah ada. Pasalnya, masih banyak kesan miring yang ditjukan kepada LSM.
PARTISPASI: Gitaris Succerhead Untung dan kawan-kawan ikut memeriahkan Hala Bihalal LSM Tenckot kemarin.
Ketua Umum LSM Tenckot 237 Yuyun Widaningrum tidak memungkiri, masih ada kesan yang negatif terhadap keberadaan LSM. Sebab, hingga saat ini, masih ada saja oknum pengurus LSM yang disegani oleh sebagian masyarakat, akibat perilakunya yang dinilai belum mencerminkan keberadaan sebuah LSM.
”Kami ingin supaya LSM Tenckot ini ada bedanya dengan LSM lainnya, supaya mendapatkan simpati dari masyarakat, khususnya di Kota Cimahi,” terang Yuyun, saat Halal Bihalal Keluarga Besar Tenckot 237, yang digelar di The Nenz Cafe, Jalan Citeureup, Cimahi, kemarin (3/8).
Dijelaskan Yuyun, keberadaan Tenckot sudah ada sejak Cimahi masih bagian dari Kabupaten Bandung. Oleh karenanya, eksistensi yang sudah lama itu harus dijaga oleh para pengurus dan anggota LSM Tenckot. Dia merunut, pada 1970-an Tenckot masih berbentuk komunitas. Namun seiring dengan perkembangan dinamika kota serta permintaan dari para anggota, akhirnya pada 2015 ini Tenckot berubah menjadi sebuah LSM.
Perbedaan yang paling menonjol di LSM Tenckot saat ini adalah dengan banyaknya potensi anggota yang memiliki kemampuan dalam bermusik. Supaya mereka lebih meningkatkan lagi karyanya, LSM Tenckot 237 ingin mengembangkan kreativitas mereka terutama dalam kemampuan bermusik.
Buktinya, kata Yuyun, sejak lama dengan kegiatan musiknya Tenckot sudah melahirkan sejumlah musisi yang dikenal di tanah air, seperti mantan rocker Harry Mukti, grup band lama Kembar grup dan lain-lain. Potensi ini harus terus dikembangkan lagi supaya generasi penerusnya bisa lebih eksis lagi di jalur musik tanah air.
”Saat halal bihalal seperti ini juga banyak musisi yang turut hadir seperti Untung Succerhead, Abuy Time Bomb atau yang lainnya ikut memeriahkan acara halal bihalal LSM Tenckot ini,” katanya.
Usai dibentuk beberapa tahun lalu, saat ini tengah dilakukan pengembangan organisasi di tiga kecamatan yang ada. Di antaranya, Kecamatan Cimahi Utara akan ada satu koordinator, di Kecamatan Cimahi Tengah dan Kecamatan Cimahi Selatan masing-masing ada dua koordinator beserta pengurus inti lainnya.
