”Selanjutnya, apabila KPR FLPP tahun 2016 telah habis, kami akan memberlakukan skim subsidi selisih suku bunga. Hal ini sama dengan konsep pembiayaan yang akan dijalankan tahun 2015,” jelas Maurin.
Menurut dia, dari alokasi anggaran sebesar Rp 9,3 triliun yang melalui skim KPR FLPP ditargetkan dapat membangun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 100 ribu unit.
”Kalau tahun ini kan hanya Rp 5,1 triliun dan itu hanya diperuntukkkan bagi 58 ribu rumah dan tahun depan FLPP ini bisa membangun 100 ribu unit sehingga jauh lebih besar,” kata dia. (jpnn/fik)
