Banyuwangi Diguyur Hujan Abu

Abu vulkanik yang ditimbulkan aktivitas vulkanik Gunung Raung pada Jumat siang (10/7) membuat kenyamanan warga terganggu. Tidak sedikit pengendara roda dua yang harus memakai kacamata dan masker penutup demi menghindari hujan abu tersebut. ’’Rasanya perih dan panas kalau mengenai mata,’’ ujar Arbuang, 51, warga Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Abu vulkanik akibat letusan Gunung Raung itu terjadi sejak Jumat pagi (10/7). Asap bercampur material pasir vulkanik berwarna kelabu tebal dan membumbung tinggi ke arah tenggara. Tetapi, pada Jumat siang arah angin berbelok ke arah selatan. Akibatnya, hujan material vulkanik Raung menyebar ke berbagai daerah di beberapa kecamatan di Banyuwangi.

Material abu vulkanik Raung terparah terjadi di wilayah kaki Gunung Raung, yakni Desa Sumberarum, Sragi, Bayu, Sumberbulu, dan Songgon. Ketebalan material abu vulkanik di Desa Sumberarum tampak kasat mata. Tidak hanya di teras rumah penduduk, tapi juga di jalan raya. ’’Hari ini (kemarin ) parah dibanding empat hari lalu,’’ ujar Eris Setyawan, 23, salah seorang pemuda Desa Sumberarum.

Bandara Blimbingsari Lumpuh

Erupsi Gunung Raung juga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Abu vulkanik yang menyembur dari perut Gunung di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, itu menyebar hingga landasan pacu (runway) dan badan pesawat latih yang tengah parkir di bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut.

Akibatnya, otoritas perhubungan udara memutuskan menutup Bandara Blimbingsari mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 kemarin (10/7). Penutupan itu menyebabkan seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari berhenti total.

Empat penerbangan pesawat komersial dari dan menuju Banyuwangi dibatalkan. Rinciannya, dua penerbangan maskapai Wings Air rute Surabaya-Banyuwangi, Wings Air rute Banyuwangi Surabaya, dan dua penerbangan pesawat maskapai Garuda Indonesia rute Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya.

Bukan itu saja, penutupan Bandara Blimbingsari juga berimbas pada aktivitas tiga sekolah pilot yang beroperasi di bandara tersebut. Seluruh aktivitas latihan terbang tiga sekolah pilot, baik Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP2B), Bali International Flight Academy (BIFA), maupun Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) dihentikan.

Tinggalkan Balasan