[tie_list type=”minus”]Pelaku Berbadan Tegap, Berambut Cepak [/tie_list]
GOWA – Lima polisi yang sedang bertugas diserang kemarin dini hari. Dua polisi mengalami luka-luka dan seorang lainnya tewas karena aksi brutal di Bundaran Samata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten, Gowa, Sulawesi Selatan, tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun Fajar (Jawa Pos Group), lima polisi tersebut adalah Brigpol Sulaiman (komandan regu), Brigpol Firdaus, Brigpol Irfanudin, Brigpol Mus Muliady, dan Bripda Usman. Irfanudin tewas setelah terkena tebasan parang di kepala bagian belakang dan sisi kanan wajah. Sabetan parang tersebut juga mengenai punggung dan dadanya. Ada pula luka tembak di paha atas sebelah kiri.
Mus Muliady mengalami luka serius di bagian leher belakang, bagian tengah punggung, dan luka tusuk di bokong. Sementara itu, Usman mengalami luka robek di kepala.
Bripda Usman yang ditemui di Polres Gowa menyatakan, penyerangan tersebut berlangsung sangat cepat, kurang dari 5 menit. Dia mengaku langsung melarikan diri dengan masuk ke pos polisi dan keluar melalui lubang di belakang pos itu. ”Saya sempat dengar suara tembakan. Kira-kira ada lima kali tembakan,” ungkapnya.
Dia menyatakan, di antara lima polisi yang bertugas malam itu, hanya Irfanudin yang menenteng senjata laras panjang. Selebihnya hanya membawa pistol. Usman mengaku tidak memegang senjata api. Diduga, Irfanudin menjadi korban pertama karena terlihat membawa senjata.
Direktur Direktorat Sabhara Polda Sulsel Kombespol Ferdinand mengungkapkan, penyerangan yang menewaskan anggotanya itu dilakukan secara terencana. Seluruh penyerang yang diperkirakan berjumlah 20 orang membawa senjata api dan senjata tajam.
”Kami masih menyelidiki. Memang sangat terencana. Apakah bermotif dendam, kami belum tahu,” kata Ferdinand di sela-sela upacara pemakaman Brigpol Irfanudin kemarin.
Ferdinand menjelaskan, kasus itu akan ditangani Polda Sulsel dan dibeking Polres Gowa. Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah saksi yang diduga terkait dengan kasus itu. ”Ada beberapa yang kami amankan di polda sebagai saksi. Ada juga dua warga yang diamankan di Brimob. Tapi, mereka masih sebatas saksi,” ungkapnya.