11 Orang Ketahuan Membawa Senjata Tajam
SUMUR BANDUNG – Ratusan pria duduk berjajar di halaman Mapolrestabes Bandung kemarin (29/6). Mereka bukan anggota polisi yang akan mendengar arahan dari pimpinannya, melainkan preman-preman yang digaruk dari seluruh wilayah Kota Bandung.
Diamankannya 240 preman tersebut demi cipta kondisi jelang Idul Fitri dan Hari Bhayangkara, 1 Juli mendatang. Mereka ditangkap di beberapa tempat keramaian yang berada di wilayah hukum Polrestabes Bandung. ’’Dari 240 orang, sebelas orang kami proses lantaran saat diamankan membawa senjata tajam,’’ ujar Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol.
Kesebelas orang yang membawa senjata itu akan dijerat UU Darurat No 12/1951 tentang kepemilikan senjata. Sedangkan sisanya hanya dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap mereka. Lokasi yang dijadikan tempat operasi para preman ini, merupakan titik-titik keramaian di pusat kota. ’’Biasanya mereka beroperasi di terminal dan tempat-tempat penjualan takjil,’’ tukas Yoyol.
Dia menuturkan, kegiatan yang dilakukan pihaknya, lantaran banyak laporan dari masyarakat yang resah atas keberadaan mereka. ’’Jelang Lebaran ini banyak sekali laporan yang bersifat pemaksaan. Contohnya bayar parkir tidak sesuai, biasanya kan bayar parkir Rp 2.000, tapi ini Rp 5.000,’’ katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga banyak menemui kasus preman yang menjual tiket di atas batas kewajaran atau melebihi nominal sebenarnya. Padahal, tiket-tiket tersebut belum waktunya untuk diperjualbelikan. ’’Modus preman di Kota Bandung jelang Lebaran ini, mereka memberlakukan tarif mahal untuk parkir, biasanya mereka beroperasi jelang buka puasa,’’ terangnya.
Setidaknya ada lima titik rawan kegiatan premanisme di setiap polsek-polsek di Kota Bandung. Namun, demi mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Kapolrestabes Bandung menempatkan sejumlah anggota guna memberantas kegiatan para preman. (vil/tam)