Hanya, untuk perjuangan Peru kali ini, lini tengahnya tidak akan diperkuat dengan kapten timnya, Carlos Lobaton. Gelandang berusia 35 tahun tersebut absen karena akumulasi kartu merah. Meski demikian, pelatih berkebangsaan Argentina itu menganggap siapapun yang mengisi skema 4-2-2-2 tetap apik meski ada perubahan.
”Saya yakin beberapa laga terakhir pemain sudah saling mengetahui satu sama lain. Dari situ, siapapun pemain yang saya pasang di lapangan akan bisa langsung match. Kalau untuk saat ini, sudah banyak peningkatan di tim ini. Kami punya banyak pemain bagus,” lanjutnya.
Misi yang diusung Peru jelas tidak seberat Bolivia. Pasalnya, negara berperingkat 89 FIFA itu belum pernah menyambangi babak perempat final atau bahkan semifinal sejak menjadi runners up di edisi 1997, di depan publiknya sendiri. Makanya, Mauricio Soria berhasrat mencatatkan langkah histories.
Sayangnya, catatan kurang bagus dibawa La Verde, julukan Bolivia. Sepanjang fase grup kemarin gawang Hugo Suarez dibobol sebanyak tujuh kali. Jumlah tersebut menjadi yang paling besar di antara semua kontestan babak perempat final Copa America dan semua tim yang berlaga di Cile.
Faktanya, statistic menyebut belum ada tim yang kebobolan sampai tujuh gol bisa melaju ke semifinal Copa America. Tapi, kejutan dengan menggenggam tiket perempat final dengan status sebagai runners up Grup A di bawah Cile bisa menjadi pertanda bahwa Bolivia masih bisa membunuh.
”Kami saja terkejut bisa mencapai fase knockout, karena kami sudah mencapainya ini setelah menunjukkan penigkatan yang dramatis (sekalipun dilibas Cile 0-5 di laga akhir, Red). Keinginan kami meraih kemenangan masih tetap sama, dan kami masih punya kans,” klaim bomber Bolivia, Marcelo Martins, dilansir dari ESPN.
Walaupun sama-sama termasuk tim defensive, Bolivia harus mewaspadai serangan balik Peru. Karena, di tim tersebut ada pencetak gol terbanyak Copa America 2011 Paolo Guerrero dan bomber gaek Claudio Pizarro. Bahkan, Marcelo menganggap melawan Peru seperti melawan Italia.
”Mereka (Peru, Red) bermain layaknya tim Italia. Mereka akan menjebol gawang Anda jika membiarkan mereka menguasai daerah pertahanan. Salah satu yang jadi cirri khasnya adalah kamampuan pemain Peru bermain dengan bola-bola atas. Mereka berkembang dengan sangat baik,” tegasnya. (ren/mio)