Pemkot pun bekerja sama dengan pihak swasta untuk membantu mengembangkan smart city. Targetnya, smart city bisa selesai dalam tiga tahun. Dan tahun ini, diharapkan pembangunan 150 aplikasi dengan jaringan yang bagus bisa selesai. ’’Kita udah kerja sama dengan Telkom, kemarin dengan PT Linkmet juga,’’ lanjutnya.
Adapun kerja sama yang dilakukan dengan PT Linkmet, mencapai kesepakatan pemasangan wi-fi di 300 titik pasos dan pasum. Rencana tambahan yang akan dilakukan oleh Yayan yaitu membangun jaringan online di 151 kelurahan. ’’Kalau perlu di 1.500 RW bagaimana caranya supaya kita, masyarakat, bisa online gratis,’’ lanjutnya.
Konsep smart city ini, sambungnya, mencakup keseluruhan komponen kota. Di antaranya, smart kecamatan, smart kelurahan sampai smart people.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menambahkan, Kota Bandung akan memulai konsep penggunaan sistem non tunai di segala bidang. ’’Makanya kita kerja sama dengan Bank Indonesia (BI),’’ ungkapnya.
Ridwan menambahkan, sistem non tunai ini diharapkan dapat mengalahkan pembayaran secara cash. Menurut data BI, pembayaran tunai di wilayah Kota Bandung periode Januari-Maret mencapai Rp 7,7 triliun. Sedangkan, pembayaran secara debit mencapai Rp 1,5 triliun. ’’Bandung diharapkan akan jadi kota percontohan yang semua transaksinya secara non tunai,’’ tambahnya. (mgu-ger/tam)
