[tie_list type=”minus”] Butuh Dukungan Kuat Pemerintah [/tie_list]
SINGAPURA – Cabang dayung kembali mempersembahkan emas untuk Indonesia di SEA Games 2015. Giliran nomor 500 meter Lightweight Four Putra yang dikuasai.
Dalam perlombaan di Marina Channel kemarin (11/6), Denri Maulidzar Al Ghiffari, Muhad Yakin, Rendi Syuhada Anugrah, dan Mochamad Ali Darta Lakiki yang turun di nomor tersebut dan tampil di lane 6 berhasil menjadi yang terbaik.
Sementara itu medali perak nomor ini diraih oleh para atlet dari Vietnam. Sedangkan perunggu jadi milik Myanmar.
Emas pertama dayung dipersembahkan oleh Memo, yang turun di nomor single schulls 500 meter putra. Memo berhasil tampil sebagai yang pertama menyentuh garis finis dengan catatan waktu 1 menit 31,50 detik.
Pedayung berusia 20 tahun itu unggul lebih dari 1,5 detik dari rival terdekatnya pedayung Myanmar Min Aung Ko yang mengemas 1 menit 33,19 detik, yang meraih perak. Sedangkan tempat ketiga dihuni oleh pedayung Thailand Prem Nampratueng usai mengemas 1 menit 34,95 detik.
Sedangkan emas kedua dipersembahkan oleh Mariam Makdalena Daimoi, yang berlaga di nomor lightweight single 500 meter putri. Mariam sukses naik ke podium tertinggai dengan catatan waktu terbaik 1 menit 44,29 detik.
Dia lebih cepat 1,46 detik dari pedayung Thailand Puttharaksa Neegree yang finis di urutan kedua dan pedayung Singapura Sayidah A. Mohamed Rafa’ee yang membukukan waktu 1 menit 47,46 detik.
Dayung sudah menyumbangkan tiga medali emas dari delapan nomor yang dipertandingkan. Hanya saja, antisipasi yang sedikit meleset membuat kans meraih satu emas lain melayang.
Tiga medali emas itu disumbangkan nomor women’s lightweight single 500 meter, men’s single sculls 500 meter, dan men’s lightweight four 500 meter. Sementara di nomor men’s pair 500 meter, emas gagal diraih.
’’Men’s pair itu biasanya di 2.000 meter. Nah, ini baru pertama kali di SEA Games jadi memang agak meleset. Anak-anak itu kan biasanya tanding di nomor-nomor besar yang setiap 500 meternya ada tahapan. Ketika ini tanding 500 meter jatuhnya malah sprint. Jadi siapa yang menang start tinggal me-maintain speed saja karena rowing ini endurance sport, bukan sekadar power saja,” kata Ketua Umum PB PODSI Ahmad Sucipto.