Angeline Dimakamkan di Tulungrejo

Namun, lanjut dia, dari seluruh pelajaran tersebut ada hal mendasar yang perlu dilakukan orang tua di rumah. Yakni komunikasi yang baik dengan anak. Orang tua harus rajin bertanya pada anak tentang kegiatan atau perasaan mereka pada hari itu.

Untuk membiasakan komunikasi dengan anak, dapat dimulai dengan rajin mendongeng untuk mereka. Dengan begitu, anak juga akan mulai terbiasa berkomunikasi dengan orang tua mereka. Sehingga, bila terjadi hal-hal yang tidak lazim maka dapat segera terdeteksi. ’’Jangan jadikan rumah seperti hotel. Orang tua dan anak numpang tidur saja. Lalu melakukan kegiatan sendiri-sendiri di luar rumah,’’ urai bapak artis Dhea Seto ini.

Kisah tragis Angeline, mengundang iba pengurus Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi Dewata). Perkumpulan warga Banyuwangi di Bali itu berusaha membantu sekuat tenaga terkait kematian Angeline.

Sikap peduli itu ditunjukkan Ikawangi karena orang tua Angeline tercatat sebagai warga Banyuwangi. Pasutri tersebut adalah Hamidah dan Rosidi, warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore.

Pengurus Ikawangi juga menunggui langsung proses otopsi jenazah Angeline di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah. Selama proses otopsi, ibu kandung Angeline, Hamidah, tampak histeris. ’’Kita berusaha memompa semangat Ibu Hamidah agar tetap tabah,’’ ujar Ketua Ikawangi Dewata Bambang Sutiono, didampingi Kholik, bagian Departemen Kominfo Ikawangi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi (Group Bandung Ekspres) kemarin.

Bukan hanya bantuan moral, Ikawangi juga menyiapkan mobil ambulans untuk mengangkut jenazah Angeline ke Glenmore. Setelah proses forensik Polda Bali tuntas, orang tua Angeline minta jenazah anaknya dimakamkan di Banyuwangi. ’’Kita sudah siapkan ambulans untuk mengangkut jenazah Angeline. Rencananya, jenazah memang akan dipulangkan ke Banyuwangi,’’ kata Bambang dihubungi via ponsel tadi malam.

Selain menyiapkan ambulans, kemarin siang rombongan pengurus Ikawangi juga menemui orang tua Angelina di RS Sanglah. Bambang dan kawan-kawan terus membesarkan hati Hamidah yang masih shock. ’’Kita juga memberikan bantuan uang ala kadarnya,’’ ujar Bambang.

Ketika membesuk Hamidah, tiba-tiba ponsel Bambang berdering. Ternyata yang menghubungi Bambang adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Saat itu juga Anas minta diizinkan berbincang dengan Hamidah. Merasa trenyuh, orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi turut memberikan bantuan uang. ’’Pak Bupati juga memberikan tali asih lewat saya,’’ ucap Bambang yang asli Rogojampi itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan