[tie_list type=”minus”]Kelulusan di Kota Jogja Tertinggi [/tie_list]
JOGJAKARTA – Kelulusan siswa SMP di Kota Jogjakarta pada tahun ajaran 2014/2015 mencapai 100 persen, dengan nilai rerata ujian nasional tertinggi di DIJ.
’’Semua siswa lulus. Bahkan nilai rerata ujian nasional SMP di Kota Yogyakarta tertinggi di DIY,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogjakarta Edy Heri Suasana di Jogjakarta, kemarin (10/6).
Pengumuman kelulusan siswa SMP dilakukan secara serentak kemarin dengan mekanisme yang sudah ditetapkan oleh tiap-tiap sekolah, seperti melalui surat kepada orang tua siswa dan memanggil orang tua siswa ke sekolah.
Hasil kelulusan siswa SMP tersebut tidak hanya ditentukan dari nilai ujian nasional tetapi juga didasarkan pada nilai ujian sekolah. Namun, nilai ujian nasional akan digunakan sebagai dasar masuk ke jenjang berikutnya.
Meski pada tahun ini rerata nilai ujian nasional SMP di Kota Jogjakarta tertinggi di DIJ, namun Edy tidak dapat membandingkannya secara langsung dengan tahun sebelumnya.
Hal itu disebabkan sistem pemberian angka pada ujian nasional tahun ini tidak menggunakan angka satuan tetapi puluhan.
’’Oleh karena itu, tidak akan tepat jika dibandingkan langsung dengan tahun lalu. Perlu dilakukan konversi terlebih dulu,” kilahnya.
Pada tahun ini, nilai rerata unas SMP Kota Jogjakarta mencapai 289,9, Kabupaten Bantul 265,66, Kabupaten Kulonprogo 260,82, Kabupaten Sleman 269,84, dan Kabupaten Gunungkidul 237,80.
Hasil unas di DIY juga cukup baik. Pasalnya, 1.896 siswa memperoleh nilai sempurna untuk mata pelajaran Matematika, 128 siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, 112 siswa mata pelajaran Bahasa Inggris, dan 109 siswa untuk mata pelajaran IPA.
Sebanyak tiga siswa SMP di Kota Jogjakarta yaitu siswa SMP Negeri 5, SMP Negeri 2, dan SMP Negeri 8 memperoleh nilai ujian nasional sama yaitu 396 dan menempati peringkat kedua nilai terbaik di DIJ. Nilai terbaik pertama ditempati pelajar SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul dengan nilai 398.
Nilai rata-rata ujian nasional tersebut juga akan menjadi dasar penerimaan siswa baru, khususnya siswa dari keluarga pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) yang akan mendaftar di SMA Negeri 1, 2, 3, 8 Jogjakarta. (ant/vil)