[tie_list type=”minus”]Merugikan Konsumen karena Sulit Diperbaiki[/tie_list]
CIPATAT – Permintaan handphone (HP) di masyarakat Indonesia terus meningkat. Hal tersebut membuat beberapa pedagang berbuat curang. Salah satunya dengan menjual ponsel replika kepada konsumen.
TELITI: Seorang penjual handphone menjaga konternya. Semakin larisnya handphone dipasaran membuat banyak oknum yang memalsukan HP.
Masalah itu dituturkan oleh Tresna Sarifatunis, salah satu pemilik konter HP di Kecamatan Cipatat. Meningkatnya permintaan ponsel membuat beberapa pedagang berbuat curang. Barang-barang replika dikatakan barang asli.
”Untuk membedakan barang replika dengan asli memang cukup sulit. Akan tetapi, barang replika biasanya dibuat dari China,” ucap Tresna kepada Bandung Ekspres di Cipatat kemarin (4/6).
Dia mengakui, orang-orang China cukup cerdas dengan membuat barang yang sama percis dengan barang asli. Harga barang replika biasanya lebih murah dibandingkan dengan barang asli.
Sementara di pasaran, para pedagang nakal mematok harga replika sama seperti barang yang asli. Hal tersebut tentu saja merugikan konsumen. Ponsel yang sering dibuat replika adalah ponsel dengan merek Samsung. ”Di pasaran, ponsel dengan merek Samsung sangat dicari. Apalagi kualitas Samsung lebih baik dibandingkan dengan ponsel lainnya,” ucapnya. Dia menambahkan, maraknya replika ponsel dengan merek tersebut membuat beberapa orang tertipu.
Jika pembeli memang ingin membeli barang replika, baginya memang tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah saat terjadi kerusakan pada barang replika akan sangat sulit memperbaikinya.
Rata-rata pembeli baru mengetahui barang replika setelah terdapat kerusakan pada ponsel mereka. Mengetahui hal tersebut, dirinya berharap kepada para konsumen bisa lebih teliti ketika membeli ponsel.
”Barang replika bisa dilihat dari standar kecerahan dari ponsel tersebut. Kedua, bisa dilihat casing dengan mesin sangat jauh. Ketiga pada slot memory,” ucapnya. Menurut dia, biasanya slot memory barang yang asli tidak terbuat dari plastik.
Hal tersebut sering dialaminya. Banyak para pelanggannya yang mengeluhkan hal tersebut. Dia berharap, agar calon pembeli bisa lebih teliti mengenai hal tersebut.